Pilkada Sidoarjo, Elektabilitas Subandi Tertinggi Berdasarkan Survei MSI

Reporter: Yudha
Editor: Andika DP
oleh -140 Dilihat
Direktur Media Survei Indonesia (MSI), Nanang Haromain saat jelaskan hasil survei. (Foto: Yudha)

KabarBaik.co – Meski pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo masih beberapa bulan lagi, namun suasana pesta demokrasi rakyat Sidoarjo ini sudah mulai terasa.

Pun demikian tingkat elektabilitas tokoh yang digadang-gadang mencalonkan diri juga terus menguat. Jika pada April silam, petahana Ahmad Muhdor Ali masih menempati urutan tertinggi, namun di bulan ini petanya berubah.

Perubahan ini terjadi menyusul status tersangka yang disandang oleh Gus Muhdor, sapaan Ahmad Muhdlor Ali. Bahkan kini ia ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kondisi ini membuat peluangnya sudah hampir pasti tertutup untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sidoarjo tahun 2024.

Direktur Media Survei Indonesia (MSI), Nanang Haromain mengatakan fluktuasi peta politik di Sidoarjo semakin menarik untuk diikuti.

“Saya kira menjadi menarik ketika konstelasi Sidoarjo, peta politik berubah sangat dramatis, dimana hanya dalam hitungan satu bulan peta itu pertama kali pada april elektabilitas Gus Muhdlor ada di posisi pertama,” jelasnya saat merilis hasil survei di salah satu cafe di Taman Pinang, Jumat (17/5).

Baca juga:  Anggota DPR RI Ali Ahmad Siap Maju Pilkada Kota Batu Lewat PKB, Benarkah?

Sedangkan pendaftaran resmi Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo melalui jalur partai akan dibuka mulai bulan Agustus mendatang. Sehingga bakal paslon hanya punya waktu kurang dari 3 bulan untuk meningkatkan elektabilitas mereka di depan partai yang akan mengusung.

“Hari ini para kandidat bersaing untuk mendapatkan rekom, sampai hari ini belum ada para kandidat yang mendapatkan rekom secara pasti, artinya kompetisi pada internal masing-masing partai masih kompetitif, belum ada jaminan mereka yang muncul mendapatkan rekom,” urainya.

Lebih lanjut Nanang menjelaskan hingga saat ini, hasil survei masih digunakan partai politik untuk menilai bakal calon yang akan diusung. Hal ini untuk memberikan gambaran seberapa besar peluang untuk menang jika memilih bakal calon tertentu.

Menilik hasil survei yang dilakukan MSI, untuk sementara ini nama Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, masih menempati urutan teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 36 persen. Lalu di urutan kedua ada tokoh dari Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS) dengan elektabilitas 27,7 persen.

Baca juga:  Nasdem Kunjungi Golkar, Contoh Kompetisi yang Damai dan Kondusif

Kemudian di urutan ketiga ada nama Ahmad Amir Aslichin alias Mas Iin yang juga anak mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dengan elektabilitas 19,4 persen. Di urutan keempat ada Ketua DPRD Sidoarjo Usman dengan elektabilitas 12,1 persen dan di nomor lima ada Pengacara M Sholeh dengan elektabilitas 1,51 persen.

Tak Bakal Calon Bupati, MSI juga melakukan survei terhadap nama Bakal Calon Wakil Bupati yang dianggap potensial. Hasilnya nama Mimik Indayana dari Partai Gerindra memimpin dengan elektabilitas 29,5 persen. Kemudian disusul oleh Ketua PCNU Sidoarjo, Zainal Abidin 21,5 persen.

Lalu, ada Adam Rusydi dari Partai Golkar dengan elektabilitas 17,7 persen, Saikul Islam 10,9 persen, Samsul Hadi 8,1 persen, Sholikhul Umam 2,3 persen, Khalim 1,1 persen dan Edy Widodo 0,5 persen.

Untuk sementara jika jadi dipasangkan, Pasangan Bacal Calon Kepala Daerah (Bacakada) Kabupaten Sidoarjo yakni Subandi-Mimik Indayana bakal mendapat elektabilitas paling tinggi dengan prakiraan capai 40,3 persen.

Baca juga:  Bawaslu Gresik Minta Coklit Data Pemilih Pilkada 2024 Cermat dan Hati-hati

Untuk permisalan pasangan lain, Bambang Haryo–Saikhul Islam yang hanya 29,5 persen. Ataupun Ahmad Amir Aslikhin-Zainal Abidin yang hanya ada diangka 26,8 persen. Artinya Subandi-Mimik masih paling tinggi.

Berbeda jika Bambang Haryo berpasangan dengan Mimik Idayana. Elektabilitasnya menjadi yang tertinggi dengan nilai 37,2 persen. Disusul Subandi–M Sholikhul Umam 30,5 persen. Amir Aslikhin– Samsul Hadi 23,1 persen.

Bambang Haryo tetap menjadi yang tertinggi bila berpasangan dengan Zainal Abidin. Nilai elektabilitasnya mencapai 35,8 persen. Disusul Subandi-Usman yang hanya mencapai 31,7 persen, serta Amir Aslikhin – Edy Widodo 17,2 persen.

“Semua kondisi dapat berubah dengan cepat, seiring dinamika politik yang terjadi. Terlebih masih ada perlombaan menaikkan elektabilitas di sisa waktu yang ada,” pungkas Nanang.

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.