Pilu! Suami Wisatawan yang Jatuh di Kawah Ijen Tak Kuasa Tahan Tangis

Reporter: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra
oleh -78 Dilihat
Suami korban saat mendampingi di kamar mayat RSUD Blambangan.

KabarBaik.co – Air mata terus menetes dari mata ZY, 32 tahun, wisatawan TWA Ijen asal China. Ia tak menyangka agenda wisatanya di Banyuwangi bakal berujung petaka.

Betaapa tidak istrinya, berinisial HL, 31 tahun, tewas secara mengenaskan usai terjatuh ke dalam jurang sedalam 75 meter saat berswafoto di bibir kawah Ijen.

Saat prosesi perawatan jenazah di RSUD Blambangan, ZY tak kuasa menahan kesedihannya. Di depan kamar mayat ia hanya bisa menyenderkan kepala ke tembok dan berulang kali menyeka air mata seolah tak menyangka istrinya telah tiada.

Sebagai informasi korban beserta rombongan berwisata ke TWA Kawah Ijen didampingi pemandu wisata bernama Guswanto, Sabtu (20/4).

Korban dan rombongan berangkat dari Paltuding ke Kawah Ijen sekitar pukul 02.10 WIB.

Baca juga:  Mahasiswa Banyuwangi Nilai Soal Hak Angket Cenderung PolitisĀ 

Mereka tiba di puncak dan berlanjut menyaksikan blue fire di dasar kawah. Selanjutnya korban dan rombongannya naik kembali ke bibir kawah untuk untuk menyaksikan matahari terbit.

Korban dan suaminya kemudian berfoto di salah satu spot berfoto dengan latar belakang matahari terbit. Mereka berfoto bergantian. Awalnya sang suami befoto seorang diri. Setelah itu, sang istri gantian berpose.

“(Saat korban berpose) yang foto saya dan suaminya,” kata Guswanto.

Awalnya, korban berfoto dengan jarak sekitar 2 hingga 3 meter dari bibir kawah. Kemudian, ia mundur untuk mendekat ke objek kayu di belakangnya.

Namun saat berjalan mundur, kata dia, kaki korban terserimpet rok panjang yang ia pakai. Saat mendaki TWA Ijen, korban mengenakan celana panjang dengan belahan setinggi pinggang.

Baca juga:  Jelang Lebaran, Petugas Gabungan Cek Ketersediaan BBM di Banyuwangi

Serimpetan itu mengakibatkan korban terguling ke belakang dan jatuh ke jurang. Jurang di belakang tempatnya berfoto memiliki kedalaman sekitar 100 meter.

“Saya langsung turun lari ke Paltuding untuk meminta pertolongan,” kata dia.

Petugas TWA Kawah Ijen menerjunkan tim untuk mengevakuasi korban. Lokasi korban terjatuh berada di tempat yang sukar dijangkau. Petugas membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mengevakuasi korban ke atas bibir kawah.

Kasi V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur Dwi Sugiharto menjelaskan, korban jatuh di kedalaman jurang sekitar 75 meter. Ia ditemukan dalam keadaan meninggal.

“Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 11 siang,” katanya.

Proses evakuasi dilakukan menggunakan tandu. Tandu tersebut diangkat dengan cara ditarik oleh beberapa orang petugas.

Menurut Dwi, kejadian tersebut murni kecelakaan. Petugas, kata dia, telah meninggatkan seluruh wisatawan agar berhati-hati saat mendaki Gunung Ijen.

Baca juga:  Remaja Tercebur Sungai Sraten Ditemukan Meninggal Dunia di Alas Purwo

Sementara Kapolsek Licin AKP Junaedi mengatakan, jenazah korban dibawa ke RSUD Blambangan untuk penanganan lebih lanjut. Sang suami dan pemandu wisata turut mendampingi saat jenazah diantar ke rumah sakit.

“Kondisi korban mengalami luka-luka bekas benturan dan tulang kakinya patah,” kata Junaedi.

Petugas rumah sakit dan kepolisian sempat kesulitan berkomunikasi dengan suami korban. Sebab, sang suami hanya fasih berbahasa Mandarin.

Selama di Indonesia dan saat liburan ke Kawah Ijen, korban yang lebih banyak berkomunikasi dengan warga lokal. Soalnya, ia cakap berbahasa Inggris.

“Rencananya jenazah korban akan dibawa ke negaranya,” tuturnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.