Tragedi Horor Perahu Tambang: 7 Tahun Silam Pernah Kejadian di Hari dan Bulan Sama

Editor: Hardy
oleh -123 Dilihat
BUTUH JEMBATAN PERMANEN: Selama ini banyak warga memilih menyeberang Kalimas yang menghubungkan wilayah Gresik dan Sidoarjo dengan menggunakan perahu tambang.

KabarBaik.com- Tragedi perahu tambang, bukan hanya peristiwa maut Kamis (18/4) kemarin. Yang menewaskan ayah dan seorang anak balitanya asal Driyorejo, Gresik, itu. Peristiwa horor serupa, sebelumnya juga beberapa kali pernah terjadi. Bahkan, pernah menewaskan sebanyak tujuh orang.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 13 April 2017. Tujuh tahun silam. Entah kebetulan atau tidak, ternyata hari dan bulannya sama. Yakni, hari Kamis dan bulan April. Sama-sama di wilayah aliran Sungai Brantas. Namun, titik kejadiannya berbeda.

Pilu! Istri Dapati Suami dan Anak Tercebur Hanyut dari Perahu Tambangan Kali Mas Sidoarjo-Gresik

Ceritanya, pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB, perahu tambang menyeberang dari arah Selatan ke utara atau dari Desa Serbo, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo ke Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Gresik. Tidak berselang lama, saat bergerak ke tengah sungai, mendadak perahu terguling. Seluruh penumpang pun tercebut ke sungai.

Baca juga:  Ini Dia Jadwal dan Harga Bus Surabaya-Yogyakarta

Saat itu, perahu tambang tengah mengangkut sebanyak tujuh unit sepeda motor. Tiga motor berboncengan, 4 motor sendirian, dan 2 orang operator perahu tambang. Total penumpang 13 orang.

Suasana pun berujung kepanikan. Perahu terseret arus. Sekitar pukul 08.00 WIB, petugas dari beberapa instansi tiba ke TKP. Mereka begegas melakukan pencarian para korban dengan menggunakan perahu karet. Warga juga setempat juga turut membantu. Menyisir aliran sungai. Kali pertama, petugas berhasil menemukan 5 korban selamat.

Tidak lama kemudian, sekitar pukul 08.30 WIB, petugas menemukan dua korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Setengah jam berselang, petugas kembali menemukan seorang korban selamat. Selama dua hari pencarian, akhirnya tim menemukan tujuh korban tewas dan enam korban selamat. Beberapa unit motor juga berhasil ditemukan.

Baca juga:  Terapung Berdekatan, Jasad Bapak-Anak Korban Perahu Tambang Kalimas Gresik Berhasil Ditemukan

Isak Tangis Selimuti Rumah Korban, Cerita Pilu Istri Lihat Suami dan Anak Jatuh Hanyut dari Perahu Tambangan Kali Mas

Tragedi itu mendapat atensi luas. Bahkan, dari Kapolda dan Wagub Jatim kala. Proses pencarian para korban, juga disaksikan begitu banyak orang di tepi sungai. Bahkan, juga anak-anak sekolah. Maklum, salah seorang korban perahu tambang yang terbalik itu adalah guru dari SMK Raden Paku Wringinanom. Yakni, Rozikin, warga Mojosari, Mojokerto.

Selain kejadian tersebut, pada Pada 1 Februari 2021, seorang pemotor juga ditemukan tewas setelah tercebur saat menaiki perahu tambang Kalimas, yang menghubungkan wilayah Kecamatan Driyorejo, Gresik, dengan wilayah Krian, Sidoarjo. Korban bernama Hari Hermawan, 49, itu tercebur ke sungai beserta motornya. Jasad korban berhasil dievakuasi setelah lebih dari sehari tim melakukan pencarian.

Beberapa tragedi itu mesti menjadi catatan pihak-pihak terkait. Memang, sarana transportasi itu dibutuhkan warga. Keberadaan perahu-perahu tambang itu dirasakan praktis. Memangkas jarak tempuh dan waktu. Jauh lebih efektif dan efesien ketimbang tidak naik perahu tambang itu.

Baca juga:  Anda Pelanggan TransJatim? Catat Perubahan Operasional 9-11 April

Namun, faktor keamanan danĀ  keselamatan, mesti mendapat perhatian. Misalnya, jangan sampai overload, ketentuan mengenakan life jacket, dan lainnya. Juga, mesti ada edukasi ke para penumpang.

Berdasarkan data, di Kali Surabaya yang melintasi wilayah Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya saja, setidaknya ada 70 unit perahu tambangan. Perinciannya, 65 unit di Kali Surabaya, empat unit di Kali Mas, dan satu unit di Kali Wonokromo. Nah, pihak-pihak terkait seharusnya terus aktif untuk melakukan monitoring dan evaluasi, sebagai antisipasi agar tragedi tidak terus berulang lagi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.