KabarBaik.co – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menyediakan energi bersih dan merata bagi seluruh rakyat, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dalam langkah besar menuju keadilan energi, Presiden Prabowo Subianto meresmikan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 47 desa yang tersebar di 11 provinsi, di Bondowoso, Jawa Timur beberapa hari lalu.
Presiden menegaskan pentingnya pengembangan energi surya untuk menjangkau wilayah yang sebelumnya tidak teraliri listrik secara optimal. “Dengan energi tenaga surya, desa-desa di gunung dan pulau terpencil kini bisa swasembada energi,” ujar Prabowo. Ia menambahkan bahwa langkah ini tidak hanya memberikan akses listrik tetapi juga mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions tahun 2060.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menekankan bahwa proyek PLTS merupakan upaya strategis untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di desa-desa yang belum menikmati fasilitas listrik. “Dalam 4-5 tahun mendatang, kita targetkan desa-desa tanpa listrik akan menikmati energi melalui PLTS, berkat kerja sama swasta, PLN, dan pemerintah,” jelas Bahlil dalam pernyataan resminya, Minggu (29/6).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa 47 PLTS yang baru diresmikan memiliki total kapasitas 27,8 megawatt (MW), memberikan akses listrik bagi 5.383 rumah tangga. Program ini tidak hanya membawa listrik, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Dulu, malam di desa hanya diterangi lampu minyak. Kini, anak-anak bisa belajar lebih lama, Puskesmas melayani masyarakat dengan optimal, dan usaha rakyat tumbuh. Ini adalah keadilan energi yang kami wujudkan bersama,” tutur Darmawan.
Langkah besar ini mencerminkan semangat gotong royong untuk masa depan energi yang bersih, hijau, dan inklusif. Pemerintah, PLN, dan mitra swasta terus bergerak bersama untuk memastikan setiap sudut negeri mendapat terang dari energi terbarukan. (*)