Polemik Utang Rp 160 M Program J-Keren, Ini Kata PKB Jember

oleh -1148 Dilihat
IMG 20241227 WA0008 1
Ayub Junaidi, Ketua DPC PKB Jember. (D. K. Aji).

KabarBaik.co – Program layanan kesehatan gratis Jember Keren (J-Keren) jadi buah bibir sejumlah kalangan. Hal itu karena J-Keren dianggap menjadi penyebab adanya utang Rp 160 Miliar.

Menanggapi persoalan itu, Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi mengatakan bahwa tujuan program di era Bupati Hendy itu sangat baik bagi masyarakat, khususnya yang kurang mampu.

“Masalahnya adalah program tersebut meninggalkan utang yang begitu besar. Otomatis jadi beban APBD di pemerintahan selanjutnya,” ujar Ayub saat dikonfirmasi, Jumat (27/12).

Ayub menilai, realisasi program J-keren terkesan dipaksakan oleh Bupati Hendy, karena masuk dalam evaluasi dari Gubernur Jawa Timur.

“APBD itu kan pasti diserahkan ke Gubernur untuk dievaluasi, dari hasil itu pasti ada catatan yang di mana J-keren untuk tidak dilaksanakan,” ungkap Ayub.

“Kalau tidak salah larangan itu tujuanya agar tidak tumpang tindih, karena sudah ada BPJS yang merupakan layanan kesehatan dari pemerintah pusat,” sambungnya.

Namun Ayub mengaku heran, hasil evaluasi dari Gubernur tersebut tetap bisa dilaksanakan.

“Saya juga tidak paham kenapa lolos, apalagi membahasnya kan jelas dengan legislatif, nah ini juga akan saya tanyakan kepada anggota DPRD dari PKB soal J-Keren. Karena bisa jadi itu bypass tanpa sepengetahuan dari DPRD,” ungkapnya.

Ayub menambahkan, persoalan utang sebesar Rp 160 Miliar tersebut memang mau tidak mau harus diselesaikan oleh pemerintahan selanjutnya.

“Tidak ada pilihan lagi, meskipun diwarisi utang saya yakin Gus Fawait-Djoko bisa mencari solusi untuk membereskan itu,” pungkas Ayub. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.