KabarBaik.co — Pemerintah Kabupaten (Pemkb) Gresik bersama Baznas setempat mendistribusikan bantuan dalam program “Gresik Cerdas 1000 Beasiswa Pelajar (beasiswa mahasiswa, bantuan perbaikan rumah, bantuan alat kerja dan bantuan ternak)”, senilai hampir Rp 2 miliar.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam acara tersebut memperingatkan soal penyalahgunaan bantuan oleh sebagian penerima manfaat yang terjerat praktik judi online.
“Perlu ada evaluasi dalam penyaluran bansos. Banyak penerima yang sebenarnya tidak ingin terus-menerus hidup dari bantuan,” kata Bupati Yani di hadapan sekitar 400 peserta yang hadir di Kantor Bupati Gresik, Selasa (5/8).
Ia lalu menyentil fenomena meningkatnya kecanduan judi online di tengah masyarakat, termasuk di kalangan penerima manfaat. “Hampir rata-rata masyarakat Indonesia kenal judi online. Karena iklannya muncul terus dengan berbagai cara tipu daya,” ujarnya.
Ia menggambarkan pola umum kecanduan judi online, “Awalnya 10 ribu, 50 ribu. Padahal tidak ada yang menang. Rumusannya dihitung, tidak ada yang menang. Satu juta baru menang sekali,” imbuhnya.
Pernyataan Bupati Yani menjadi sorotan tajam, mengingat besarnya nilai bantuan yang disalurkan pada kesempatan kali ini. “Ini uangnya banyak, total hampir 2 miliar yang hari ini kita distribusikan. Mudah-mudahan tidak dipergunakan untuk peruntukan yang tidak baik,” ujarnya, dengan nada prihatin.
Program yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan mahalul qiyam ini merupakan kolaborasi antara Baznas Gresik, Baznas Provinsi Jawa Timur, dan Baznas RI.
Sementara itu, Ketua Baznas Gresik Muhamad Mujib menyampaikan laporan teknis penyaluran bantuan. Ia menjelaskan, dari Baznas Gresik sendiri disalurkan beasiswa kepada 1.140 pelajar, rincianya SD sebanyak 720 siswa, SMP/MTS 320, dan SMA/MA/SMK 100 siswa, serta 145 mahasiswa. Selain itu, disalurkan pula bantuan alat kerja berupa rombong. Total nilai penyaluran dari Baznas Gresik sebesar Rp763 juta.
Untuk tingkat provinsi, Baznas Jawa Timur menyalurkan bantuan beasiswa senilai Rp 12,5 juta, perbaikan rumah Rp 100 juta, dan bantuan ternak Rp 75 juta, dengan total keseluruhan Rp 300,6 juta.
Adapun dari Baznas RI, jumlah bantuan yang dikucurkan lebih besar lagi. Mujib merinci, program microfinance desa senilai Rp 750 juta akan mulai disurvei minggu depan, dengan rencana kantor ditempatkan di bekas UPT Dinas Pendidikan di Kedamean.
Selain itu, terdapat program microfinance berbasis masjid yang telah dilaksanakan pada Ramadan lalu di Kecamatan Dukun senilai Rp 150 juta, program balai ternak yang sedang dalam proses finalisasi nama-nama mustahik, dan Baznas Auto untuk bengkel sebesar Rp 60 juta. Ada pula bantuan Zetmart senilai Rp 400 juta. Secara keseluruhan, total bantuan dari Baznas RI pada tahun ini mencapai Rp 1,86 miliar.(*)