KabarBaik.co – PT Argopuro Karya Kencana Utama (AKKU) menanggapi penutupan simpang empat Argopuro yang diberlakukan pada Jumat (4/7).
Pengelola Lingkungan Estate Manajemen Argopuro Andi Kurniawan mengatakan, penutupan simpang empat itu jelas akan berdampak ke masyarakat, terutama warga perumahan dan juga para karyawan.
“Karena di wilayah perumahan ini bukan hanya rumah saja, tapi ada rumah makan, cafe dan lainnya jadi bukan hanya warga. Karyawan tempat usaha pun itu terdampak,” kata Andi.
Ia menyampaikan, penutupan itu dikhawatirkan akan menimbulkan dampak bagi kelancaran mobilitas masyarakat, apalagi selama masa liburan sekolah.
“Rekayasa lalu lintas memang kewenangan Pemkab, tapi kami menyarankan agar uji coba rekayasa ini dilakukan pada masa aktif sekolah agar bisa melihat kondisi sebenarnya di lapangan,” ujarnya.
Ia menilai simpang empat Argopuro telah difungsikan sejak tahun 2014, di mana dapat memberikan kemudahan akses ke berbagai lokasi seperti permukiman, sekolah, sentra ekonomi, serta perkantoran.
“Bahkan sebelum dilakukan penutupan sudah banyak warga di sini mulai bertanya rencana tersebut,” katanya.
Pihaknya akhirnya mendorong masyarakat untuk turut menyampaikan aspirasi melalui kanal-kanal resmi, baik yang dikelola pemerintah maupun komunitas, seperti Wadul Gus’e, media sosial Dishub dan kepolisian, serta forum-forum informasi lokal.
“Kami berharap simpang empat tetap ada tapi kami yakin pemerintah daerah memahami dan memberikan manfaat secara luas kepada masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui, Dinas Perhubungan Jember resmi melakukan uji coba penutupan Simpang Empat Argopuro selama satu bulan kedepan. (*)