KabarBaik.co – Dinas Perhubungan Jember menghentikan Sistem Satu Arah (SSA) yang selama ini diberlakukan di seputaran Jalan Kalimantan, Mastrip, Riau dan Jawa.
Kepala Dishub Jember, Agus Wijaya mengatakan, SSA sendiri meruapakan uji coba berkala yang dilakukan sejak akhir tahun 2023 lalu dengan tujuan mengurai kemacetan yang terjadi di wilayah kampus.
“Mulai sore hari ini kita sudah tidak berlakukan SSA lagi karena memang sudah waktunya kita evaluasi karena sudah satu tahun lebih diberlakukan SSA. Jadi, uji coba itu artinya sudah berjalan lebih dari ketentuan yang seharusnya tiga bulan dan maksimal enam bulan,” ujar Agus, Selasa (4/2).
Ke depan, lanjut Agus, sistem akan dikembalikan seperti yang ada sekarang dengan lalu lintas yang ada sekarang.
“Artinya, akan berada di pengendara itu sendiri dalam menjaga ketertiban dan kelancaran seperti di ruas-ruas jalan lainnya,” katanya.
Disinggung soal gagal tidaknya SSA, Agus menyebut bahwa saat ini Dishub tengah melakukan penyesuaian manajemen lalu lintas di pusat kampus Jember.
“Sebenarnya, tidak ada istilah gagal atau tidak. Karena kita itu kan memperlakukan manajemen lalu lintas berdasarkan situasi dan kondisi dalam menerapkan rekayasa lalu lintas. Jadi, tidak ada istilah gagal atau tidak,” tegas Agus.
SSA sendiri, kata Agus melanjutkan, merupakan sistem rekayasa lalu lintas dan merupakan kewenangan dari Dishub itu sendiri dalam menjalankan atau menerapkan manajemen SSA selama setahun belakangan.
“Ini adalah salah satu rekayasa lalu lintas dengan teknik manajemen dengan memperlakukan SSA. Jadi, pada saatnya yang memang berlaku itu contraflow, ada SSA, yang merupakan salah satu manajemen lalu lintas yang ada di kewenangan kita dalam memperlakukan SSA,” paparnya.
Agus menambahkan, bahwa operasional SSA dihentikan tidak ada maksud atau kaitannya dengan hal apapun dan murni keputusan Dishub Jember demi melancarkan lalu lintas kendaraan di wilayah Kampus Tegal Boto.
“Kita berpikir kelancaran lalu lintasnya saja dulu. Memang sudah sepatutnya dan selayaknya kita tidak memperlakukan lagi SSA. Yang pertama itu masalah kelancaran, kemudian yang kedua kita membiasakan tidak ada petugas,” tutupnya. (*)