KabarBaik.co – Lapas Kelas IIA Kediri kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pemahaman agama dan pembinaan kerohanian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kali ini, Lapas Kediri menggelar manasik haji yang diikuti seluruh pegawai, 7 mahasiswi Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta 25 narapidana, Jumat (14/6).
Plt Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Budi Ruswanto menyebut jika kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kerohanian yang sudah dirancang jauh-jauh hari. Tujuannya untuk memberikan pemahaman keagamaan mengenai ibadah haji.
“Sebelumnnya perlu diketahui bersama bahwa kegiatan simulasi manasik haji ini adalah kegiatan perdana yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Kediri. Melalui kegiatan ini kami berharap para pegawai, dan narapidana dapat lebih memahami tata cara dan makna ibadah haji yang benar, sehingga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka,” ucapnya.
Seluruh peserta manasik haji tampak antusias mengikuti setiap tahapan yang disimulasikan, mulai dari ihram, wukuf di Arafah, melempar jumrah, hingga thawaf dan sa’i, semuanya dilakukan dengan penuh keseriusan. Para narapidana juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya mengenai pelaksanaan ibadah haji.
Na’im, salah satu narapidana, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti manasik haji ini.
“Ini pengalaman pertama saya mengikuti manasik haji, dan sangat berarti bagi saya. Selain menambah ilmu agama, kegiatan ini juga memberikan ketenangan batin,” katanya.
Sementara itu, pegawai lapas juga merasakan manfaat yang besar dari kegiatan ini.
“Manasik haji ini tidak hanya bermanfaat bagi narapidana, tetapi juga bagi kami sebagai petugas. Kami juga perlu pembinaan rohani agar bisa bekerja dengan lebih baik dan penuh keikhlasan,” ujar Adi salah satu pegawai lapas.
Kegiatan manasik haji di Lapas Kelas IIA Kediri ini merupakan salah satu dari berbagai program pembinaan yang dilaksanakan untuk mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial para narapidana. Dengan berbagai program pembinaan, diharapkan para narapidana dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keimanan yang kuat dan semangat untuk hidup lebih baik.
Sesuai arahan Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono bahwa dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi para narapidana, sehingga mereka dapat menjalani masa pidana dengan lebih bermakna dan siap kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik. (*)