KabarBaik.co – Memasuki puncak musim kemarau menjadi berkah tersendiri bagi petani garam yang ada di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan dengan dimulainya produksi garam.
Persiapan dilakukan sejak bulan Agustus dengan lahan tambak untuk proses lahan garam dengan memasukkan air laut sebagai bahan baku garam.
Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan Soegeng Soebijanto mengatakan, produksi garam diawali persiapan lahan dan meja garam yang sudah selesai dilaksanakan, para petambak garam baru mempersiapkan air tua yang merupakan lapisan air paling atas yang dipergunakan sebagai bahan baku garam.
“Sebenarnya di bulan juni-juli harusnya sudah menghasilkan garam, tapi karena cuacanya tidak mendukung sehingga di bulan juli baru tahap persiapan lahan dan meja garam. Dan untuk bulan agustus ini mulai mempersiapkan air tua untuk digunakan sebagai bahan baku garam,” kata Soegeng, Selasa (9/9).
Hanya saja, meski produksi telah dimulai, namun Pemerintah Daerah menurut Soegeng tidak memasang target di setiap tahunnya, sebab produksi garam sangat ditentukan oleh faktor cuaca.
“Sehingga untuk target yang ditetapkan tidak ada, karena tahun ini Indonesia mengalami kemarau basah yang cukup panjang, termasuk di Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.
Produksi garam dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan di tahun 2023, total produksi garam selama setahun mencapai 16.709,39 ton. Akan tetapi di tahun 2024 malah turun menjadi 15.225,39 ton.
Meski begitu, Soegeng optimis sisa beberapa bulan sebelum datang musim penghujan, produksi garam di 4 wilayah Kecamatan seperti Bangil, Kraton, Rejoso dan Lekok akan maksimal.
“Kita harapkan di sisa bulan, hasil produksi garam bisa meningkat di 224 hektar tambak garam yang ada di 4 kecamatan potensial,” tutupnya. (*)
