PWI Jatim Gelar OKK di Banyuwangi, Banyak Pejabat Publik Belum Paham Media Pers dan Media Non-Pers

Editor: Hardy
oleh -1658 Dilihat
Sebanyak 51 wartawan dari Banyuwangi, Jember, dan Situbondo, mengikuti Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI Jatim Angkatan XIV di ruang paripurna DPRD Banyuwangi, Jumat (29/3).

KabarBaik.co- Menjalani profesi sebagai jurnalis atau wartawan bukanlah hal mudah. Terlebih di era disrupsi informasi. Belum lagi potensi risiko. Karena itu, mereka mesti tertuntut untuk terus mengasah skill dan pengetahuan serta meningkatkan kompetensi kewartawanan.

Sebagai bagian dari upaya itu, Jumat (29/3) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim bekerja sama dengan PWI Banyuwangi menyelenggarakan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK). Bertempat di ruang paripurna gedung DPRD Banyuwangi, sebanyak 51 wartawan mengikuti OKK tersebut.

Menurut Ketua PWI Banyuwangi Budi Wiryanto, program OKK PWI Jatim di Banyuwangi ini Angkatan XIV. Tetapi, khusus untuk di Kabupaten Banyuwangi baru kali pertama. Selain dari Banyuwangi, ada pula peserta dari Jember dan Situbondo. “Kami berharap melalui OKK ini, teman-teman semakin profesional dalam menjalani profesi sebagai wartawan,’’ ujarnya.

Sebagai narasumber OKK tersebut adalah Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jatim Mahmud Suhermono dan Wakil Ketua Bidang Hukum dan Pembelaan Wartawan M. Sholahuddin. Keduanya menyampaikan beragam materi. Di antaranya, Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI hasil Kongres 2023 di Bandung, UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Dinamika Media Pers dan Media Sosial, dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).

Baca juga:  Terima Penghargaan PWI Jatim, Pj Gubernur: Peran Pers Sangat Penting

Selain itu, ada juga materi Pedoman Pemberitaan Media Siber, Rambu-rambu Kemerdekaan dan Kebebasan Pers, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Publisher Rights, Manajemen Media di Era Digital, serta Manajemen Organisasi. ‘’Anggota PWI harus mengetahui dan memahami itu dalam menjalankan roda organisasi serta ketika melaksanakan tugasnya sebagai wartawan,’’ kata Mahmud.

Menekuni profesi wartawan di masa sekarang, ada begitu banyak tantangan. Sebut saja di masa euforia media sosial, tentu ada begitu banyak informasi hoaks. Nah, wartawan mesti juga ikut terpanggil untuk meluruskan dengan melakukan verifikasi dan validasi. Terutama di tahun-tahun politik seperti menghadapi Pemilu atau Pilkada. ‘’Teman-teman PWI harus turut serta menjadi penjernih informasi,’’ kata alumnus Unair Surabaya itu.

Baca juga:  Pemilu Aman dan Sukses, Kapolda Dapat Penghargaan Tertinggi dari PWI Jatim
Dari kiri, Penasihat PWI Banyuwangi Syaifuddin Mahmud, M. Sholahuddin, Mahmud Suhermono, dan Ketua PWI Banyuwangi Budi Wiryanto, dalam pembukaan OKK PWI Jatim Angkatan XIV di ruang paripurna DPRD Banyuwangi, Jumat (29/3).

Selain itu, tambah Mahmud, sejauh ini masih banyak sekali yang belum paham tentang media pers dan media non-pers. Misalnya para kepala desa, kepala sekolah, maupun pejabat di lingkungan badan publik. Tidak sedikit dari mereka yang beranggapan bahwa setiap orang yang menuliskan informasi dalam sebuah website adalah wartawan.

Padahal, untuk menjadi wartawan serta mengelola perusahaan pers itu ada syarat dan ketentuan seperti sudah diatur dalam UU tentang Pers maupun Dewan Pers. Yakni, berbadan hukum PT dari Kemenkum HAM, ada penanunggjawabnya serta alamat perusahaan pers bersangkutan.

M. Sholahuddin menambahkan, materi-materi OKK itu sangatlah penting dan fundamental bagi seorang wartawan. Karena itu, harus mendapat tempat terhormat sebagai pedoman. Ada nilai-nilai yang mesti terus-menerus diinternalisasikan dan ditradisikan. Dia menyebut, profesi wartawan itu pilihan. Nah, sebagai penyampai informasi kepada khalayak atau publik, maka sudah sewajarnya tidak puas dengan apa yang telah dimiliki sekarang.

Baca juga:  Setiap Akhir Ramadan, Selalu Mentradisikan Berbagi dan Berbuka Bersama Anak Yatim

‘’Harus terus menerus meningkatkan skill dan pengetahuan. Kita ini kan ibaratnya berjualan berita, maka berita-berita ini mesti bernas dan berkualitas agar publik teredukasi dan tercerdaskan. Bukan sebaliknya,’’ tegas mantan ketua PWI Kabupaten Gresik itu.

Para peserta terlihat antusias mengikuti OKK tersebut. Mereka juga menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber. Dalam kesempatan itu, seluruh peserta juga diminta menyelesaikan 20 soal pre-test dan post-test dalam durasi waktu 10 menit. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat OKK PWI Jawa Timur Angkatan XIV Tahun 2024.

“Kami bersyukur berkesempatan dapat mengikuti OKK ini. Sebab, di tengah kesibukan menekuni profesi wartawan, terkadang kita ini lupa dengan nilai-nilai dan rambu-rambu serta update seputar dunia kewartawanan,’’ ujar Heri, salah seorang peserta. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.