Ramadan di Makam Mbah Shiddiq Jember, Selalu Banjir Peziarah

oleh -1340 Dilihat
IMG 20250307 WA0032
Suasana di Makam mbah Shiddiq di Jember. (Aji)

KabarBaik.co – Makam seorang kiai besar di Jember tidak pernah sepi peziarah. Bahkan hingga saat ini makam yang berada di pusat kota Jember, tepatnya di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates tersebut sudah menjadi tujuan wisata religi bagi masyarakat dari luar kota.

Makam KH. Muh. Shiddiq atau yang lebih dikenal Mbah Shiddiq merupakan salah satu tokoh besar yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam di Kabupaten Jember.

Mbah Shiddiq sendiri lahir tahun 1854 M di Pedukuhan Punjulsari, Warunggunung, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rambang, Jawa Tengah.

Mbah Shiddiq merupakan putra KH. Abdullah bin KH. Sholeh (Raden Tirto Widjojo). Nasab beliau tersambung hingga Rasulullah SAW dari Sayyidatina Fatimah.

Mbah Shiddiq meninggal di Jember pada Hari Ahad Pahing jam 17.45, tanggal 2 Ramadan 1353 H./9 Desember 1934 Masehi dalam usia 80 tahun. Kemudian almarhum dimakamkan di Turbah Jl Gajahmada, Lingkungan Condro, Jember.

Meski lokasinya berada di tengah keramaian kota dengan hiruk pikuk kerja dan dikelilingi gedung-gedung tinggi, pesarean Mbah Shiddiq terlihat tidak pernah sepi peziarah. Ratusan rombongan peziarah selalu membanjiri makam setiap waktu sejak pagi hingga malam hari.

Bagi warga Jember, makam Mbah Shiddiq merupakan tempat yang wajib dikunjungi setiap malam Jumat. Selain itu juga sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang akan berangkat melakukan ibadah umrah wajib hukumnya mampir ke pesarean tersebut.

Hal itu karena masyarakat meyakini Mbah Shiddiq sangat berjasa atas penyebaran Islam di Kabupaten Jember.

Salah satu pedagang di sekitar makam, Anas mengatakan jika setiap hari tidak pernah sepi peziarah.

“Alhamdulillah selalu ramai, ya mulai warga dekat sini sampai luar kota, pernah juga ada yang dari luar Jawa, membludaknya itu biasanya Kamis malam dan Jumat,” katanya.

“Apalagi kalau musim haji dan umrah di sini padat sekali, karena sebelum ke Surabaya pasti mampir sini, sejak dulu sudah jadi kebiasaan bahkan kawan saya yang menata parkir sampai kuwalahan menatanya,” imbuh Anas.

Sementara di bulan Ramadan seperti saat ini, makam Mbah Shiddiq terlihat lebih ramai dibanding hari biasanya. Banyak warga hampir semua kalangan mulai dari remaja, dewasa pun saling bergantian untuk berziarah.

Ditambah, warga sekitar juga menginformasikan di setiap bulan Ramadan banyak peziarah yang berbuka puasa di sekitaran makam. Pihak pengurus pun selalu menyiapkan takjil setiap hari bagi para peziarah yang datang. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.