KabarBaik.co – Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) menggelar aksi turun jalan di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pasuruan, Selasa (4/11). Demo ini sebagai bentuk protes terhadap kualitas BBM jenis pertalite yang akhir-akhir ini menyengsarakan masyarakat.
Para pendemo mengklaim BBM tersebut sering menyebabkan gangguan mesin, atau istilahnya brebet, pada kendaraan mereka setiap kali mengisi BBM di SPBU.
Salah satu koordinator aksi menyampaikan, bawah saat ini kualitas BBM pertalite sangat buruk, apalagi dengan kondisi ini pengeluaran bertambah untuk biasa servis sepeda motor ke bengkel.
“Kualitas BBM pertalite sangat buruk dan mengganggu kondisi mesin saat ini, apalagi saat ini sepi jadi sangat berat bagi pengemudi ojol,” kata Nurul Hadi.
Bahkan dirinya bersama teman-teman ojol meminta kompensasi atas kerusakan yang terjadi akibat BBM pertalite saat ini, dan meminta mengembalikan kualitas BBM seperti semula.
“Mohon dibantu untuk biaya servis sepeda motor akibat dari pertalite, dan semua masyarakat minta kembalikan kualitas BBM pertalite seperti yang dulu,” ucapnya.
Ketua DPRD Kota Pasuruan M. Toyib menyampaikan apresiasi tinggi atas sikap tertib para peserta demo. Ia menilai cara penyampaian aspirasi yang damai seperti ini jauh lebih efektif.
“Kita terima aspirasi semua apa yang menjadi unek-unek permasalahan saat ini, akan kita kawal hingga atas untuk dapat diselesaikan secepatnya,” terang Toyib.
Menurutnya, fenomena ini sudah dirasakan oleh masyarakat luas dan sangat merugikan, terutama bagi pengemudi yang menggantungkan penghasilan mereka pada kondisi prima kendaraan.
“Kami sudah menerima banyak laporan dan masukan, bahkan ditindaklanjuti dengan demo damai ini. Artinya memang terbukti, dan perlu campur tangan pemerintah, terutama DPRD, untuk mengawal aspirasi masyarakat,” tegasnya.
Ketua DPRD Kota Pasuruan itu turut mengaku mengalami gejala serupa pada kendaraannya, dugaan adanya masalah pada mutu BBM Pertalite yang beredar.
“Saya juga mengalami sendiri, kok. Ada sepeda motor baru, tapi nyendut-nyendut. Saya lihat bensinnya masih ada. Ini salah satu bukti bahwa masalah ini memang nyata dan harus segera ditindaklanjuti,” tutup Toyib.(*)






