Rekontruksi Perampokan Sadis di Imaan Gresik, Asrofin Peragakan 27 Adegan, Midhol Masih Buron

Editor: Andika DP
oleh -4678 Dilihat
Tersangka Asrofin (dua dari kiri) saat rekontruksi pembunuhan Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik. (Foto: Ist/Andika DP)

KabarBaik.co – Lebih tiga bulan berlalu, kasus perampokan sadis pada 16 Maret 2024 di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik kembali mencuat. Rabu (3/7), Satreskrim Polres Gresik bersama Kejari Gresik menggelar rekontruksi peristiwa yang menewaskan Wardatun Toyibah tersebut.

Kepolisian dan Kejaksaan menghadirkan tersangka Asrofin, 40, dalam rekontruksi ini. Asrofin merupakan satu dari tiga pelaku perampokan sadis di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik pada pertengahan Maret lalu. Pelaku Sobikhul Alim telah meninggal dunia karena menenggak sianida dan pelaku utama Ahmad Midhol masih buron.

Demi pertimbangan keamanan, rekonstruksi digelar di kawasan Aspol Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik. Reka ulang adegan itu berfokus terhadap aktivitas yang dilakukan oleh tersangka Asrofin selama perampokan sadis itu terjadi.

Baca juga:  Proses Commissioning, Smelter Freeport di Gresik Dipastikan Siap Beroperasi Juni 2024

Penyidik Kejari Gresik A. A. Ngurah Wirajaya menjelaskan, ada 27 adegan yang diperagakan tersangka Asrofin. “Rekontruksi ini dalam rangka memenuhi berkas perkara agar bisa segera dilimpahkan ke persidangan,” ucapnya, Rabu (3/7).

Dari rekontruksi itu, tampak jelas keterlibatan Asforin pada perampokan sadis di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik. Ia berperan memantau lokasi kejadian dengan berpura-pura menjadi pelanggan toko, mencongkel pintu belakang rumah korban menggunakan linggis, hingga mengobrak-abrik toko.

Baca juga:  All In Prabowo-Gibran, Petani Tambak di Gresik Siap Menangkan Satu Putaran

Asrofin yang ditangkap pada April 2024 lalu, juga bertugas membuang barang bukti yang digunakan selama perampokan. Diantaranya linggis, karung, tali, dan HP milik korban. Barang-barang itu dibuang di kawasan aliran Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Dukun.

Usai menjalankan aksinya, ketiga pelaku juga berkumpul di kamar Midhol. Salah satunya untuk merencanakan pelarian serta pembagian hasil perampokan sadis tersebut. Betapa tidak, mereka berhasil menggondol uang sekitar Rp 150 juta dan satu buah HP.

Ditanyai usai rekontruksi, Asrofin pun mengaku hanya menjalankan perintah Midhol selaku pelaku utama. Ia bahkan hanya kebagian sedikit dari hasil perampokan tersebut. “Saya hanya mendapat bagian Rp 8 juta dan HP saja. Semuanya atas perintah Midhol,” bebernya.

Baca juga:  Polres Gresik Bentuk Kampung Tangguh Bersih Narkoba

Uang tersebut dipakai Asrofin untuk membeli narkotika jenis sabu-sabu. Hingga kini, dirinya mengaku tidak mengetahui keberadaan Midhol. Sebab setelah kejadian jarang bahkan tidak pernah berkomunikasi kembali.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menegaskan perburuan Midhol terus berlanjut. Midhol sangat licin dan sering berpindah tempat. “Midhol sudah kami tetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). Saat ini anggota masih terus melakukan pengejaran,” terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.