Remaja Punya Peran Kunci Cegah Stunting, Dosen Unair Ajak Generasi Muda Jombang Jadi Agen Perubahan

oleh -119 Dilihat
WhatsApp Image 2025 10 01 at 14.02.56
Pemaparan pencegahan stunting bersama BKKBN Jombang. (Foto: Istimewa)

KabarBaik.co – Pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah maupun tenaga kesehatan. Generasi muda, khususnya remaja, disebut punya peran strategis dalam mencetak generasi sehat di masa depan.

Pesan itu mengemuka dalam seminar bertajuk “Optimalisasi Remaja dalam Membangun Generasi Sehat Tanpa Stunting” yang digelar dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jombang. Kegiatan berlangsung di Pawon Djowo, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang.

“Kegiatan ini bagian dari program pengabdian masyarakat Unair yang didanai pemerintah. Tujuannya membekali remaja dengan pengetahuan tentang gizi, kesehatan reproduksi, dan perencanaan keluarga,” ujar Candra, ketua kegiatan, kepada wartawan, Rabu (1/10).

Menurutnya, edukasi remaja sejak dini menjadi salah satu strategi percepatan penurunan stunting di Jombang. “Remaja adalah calon orang tua. Kesadaran hari ini akan menentukan kualitas generasi mendatang,” katanya.

Hal senada disampaikan Veni Istiani dari BKKBN Jombang. Ia menegaskan bahwa pencegahan stunting perlu melibatkan keluarga dan masyarakat.

Sementara itu, tim dosen Unair yang hadir sebagai pemateri juga menekankan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja. Haryono, salah satu pemateri, mengatakan remaja yang sehat dan berpengetahuan akan lebih siap menjadi calon orang tua.

“Kesehatan reproduksi menjadi kunci. Remaja yang paham soal perencanaan keluarga akan lebih mampu melahirkan generasi unggul,” jelasnya.

Sylvie Puspita, pemateri lain, menambahkan bahwa kesiapan remaja sebagai calon pengantin mencakup pola makan sehat, perencanaan pernikahan, hingga kesadaran terhadap tumbuh kembang anak. “Stunting bukan sekadar persoalan gizi, tetapi juga kesiapan membangun keluarga sehat sejak awal,” tegasnya.

Ia juga menyinggung bahwa anak bisa tumbuh hingga 8,5 cm lebih tinggi meskipun orang tuanya stunting, asal kebutuhan gizinya tercukupi.

Selain kesehatan reproduksi, seminar juga membahas pemenuhan nutrisi dari protein hewani, terutama ikan. M. Nur Ghoyatul Amin, pemateri terakhir dari Unair, menyebut pemenuhan gizi sejak remaja hingga kehamilan sangat menentukan kualitas generasi.

“Asupan gizi seimbang bukan hanya cegah stunting, tapi juga membentuk generasi sehat, cerdas, dan produktif. Indonesia punya potensi besar lewat ikan laut maupun ikan budidaya,” ujarnya.

Seminar ditutup dengan sesi diskusi interaktif. Puluhan remaja Jombang menyampaikan pendapat hingga solusi terkait pencegahan stunting di lingkungannya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.