KabarBaik.co – Pertandingan final bola voli Bhayangkara Cup ke-78 yang diselenggarakan di Gor Bojonegoro, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Sabtu malam (3/8), hingga kini masih ramai diperbincangkan di sejumlah media sosial. Penyebabnya adalah karena ribuan warga yang telah memegang tiket seharga Rp 50 ribu tak bisa masuk ke dalam GOR.
GOR tersebut overload karena panitia diduga mencetak tiket lebih dari kapasitas GOR yang diperkirakan hanya muat 4.000 orang. Salah satu warga asal Kecamatan Sumberrejo, Dwi mengungkapkan, dirinya merasa kecewa karena tak bisa menonton idolanya, Rivan Nurmulki, yang berlaga di grand final membela klub Bhayangkara Bojonegoro (Bhoba).
”Kecewa sih, karena tak bisa masuk dan lihat Mas Rivan main,” ungkap Dwi, Senin (5/8). Dia menjelaskan, animo penonton begitu membeludak. Akibatnya mereka yang telah mendapatkan tiket, baik secara cuma-cuma maupun beli seharga Rp 50 ribu, tak bisa masuk dan ditahan petugas kepolisian di depan pintu utama GOR Bojonegoro.
”Sangat banyak yang datang. Di depan pintu utama itu sempat terjadi desak-desakan antara penonton dan petugas, karena penonton ingin maksa masuk, namun ternyata sudah penuh (overload),” jelas Dwi.
Selain itu, akun Facebook bernama @menhog hairstyle meluapkan kekecewaanya dengan menulis status di grup Media Bojonegoro yang berisikan, “Contoh yang sangat baik, penjualan tiket dengan harga 50K melebihi kapasitas Gor Bojonegoro sehingga banyak yang ngowoh dan tolah toleh di depan pintu,” katanya dalam postingan di grup Facebook.
Dalam luapan kekecewaan yang dishere di grup Facebook media Bojonegoro itu, banyak mendapatkan tanggapan komentar dari warganet. Salah satunya adalah akun @Ali,yang mengomentari, “Kok iso nyetak tiket ngeluwehi kapasitas (kok bisa mencetak tiket melebihi kapasitas).”
Menanggapi kekecewaan ribuan warga, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto meminta maaf kepada warga yang gagal melihat secara langsung final voli dalam rangka Hari Bhayangkara ke-78.
“Panitia kurang mengantisipasi antusias warga terhadap pertandingan voli kemarin. Saya juga minta maaf kepada masyarakat karena tidak bisa mengakomodir itu. Tapi dari panitia sudah menyiapkan videotron di luar gedung. Ini sebagai perbaikan ke depannya,” ujar Mario, Senin (5/8).
Saat ditanya terkait dugaan jumlah tiket yang dicetak tidak memperhitungkan kapasitas tempat duduk gor, Mario mengaku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Itu nanti saya cek,” tegas Mario.
Dalam even turnamen bola voli yang diselenggarakan Polres Bojonegoro itu, penyebaran tiket disalurkan ke setiap desa di Kabupaten Bojonegoro. Menurut Mulyono, kepala Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, pihaknya mendapatkan tiket sebanyak 150 yang terbagi menjadi tiga kategori.
“Iya, kita mendapatkan 150 tiket yang terbagi sebanyak tiga macam, 50 untuk babak penyisihan, 50 untuk babak semi final, dan 50 untuk babak final,” ujar Mulyono.
Jumlah desa di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 418 desa. Jika dijumlah setiap desanya mendapatkan 50 tiket untuk babak final, maka jumlah tiket yang tersebar sebanyak 20.900 tiket. Sedangkan, kapasitas gor untuk pertandingan final tersebut hanya sebanyak 4.000 tempat duduk.
Dalam pertandingan final tersebut Bojonegoro Bhayangkara berhasil mengalahkan lawannya PK Sugihwaras dengan skor 3-1. (*)