KabarBaik.co – Ratusan warga Dusun Sudo, Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, menggelar tradisi Ruwat Desa sebagai bentuk syukur dan doa agar terhindar dari bencana serta wabah penyakit, Minggu (23/2).
Acara yang digelar pada bulan Ruwah atau Syakban menjelang Ramadan ini tetap berlangsung meriah meskipun diguyur hujan.
Tradisi Ruwat Desa ini ditandai dengan arak-arakan empat gunungan hasil bumi yang diiringi ratusan warga mengelilingi kampung.
Dua gunungan berdiameter 2,5 meter dan tinggi 3 meter, yang berisi hasil panen pertanian seperti terong, kacang panjang, dan timun, diangkut menggunakan kendaraan roda tiga.
Sementara itu, dua gunungan lainnya yang berisi jajanan tradisional dan makanan ringan dipikul menggunakan batang bambu oleh warga.
Prosesi arak-arakan ini menempuh rute sejauh dua kilometer, melewati lahan pertanian, perkebunan, hingga jalan desa.
Sepanjang perjalanan, panitia turut membagikan jajanan dan makanan ringan kepada pengguna jalan, baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, sebagai simbol berbagi kebahagiaan dan keberkahan.
Setelah mencapai garis finis, empat gunungan hasil bumi tersebut langsung diperebutkan oleh warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Tak sedikit warga yang rela jatuh dan terinjak demi mendapatkan hasil bumi yang dipercaya membawa berkah.
“Alhamdulillah, tadi saya dapat banyak hasil panen seperti terong dan kacang panjang, nanti bisa dimasak jadi sayur lodeh,” ujar Bumun, salah satu warga yang ikut berebut.
Menurut Darmo Ahmad, panitia Ruwat Desa, ritual ini memiliki makna mendalam bagi warga.
Selain untuk memohon berkah dan keselamatan, tradisi ini juga menjadi ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah serta harapan agar terhindar dari serangan hama di masa mendatang.
“Melalui acara ini, kita ngalap berkah dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar desa kita selalu diberikan keberkahan dan keselamatan,” ujarnya.
Tak hanya diikuti oleh warga desa, ratusan anak sekolah juga dilibatkan dalam prosesi ini.
Hal ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal serta menjaga kelestarian tradisi Ruwat Desa agar tetap lestari di generasi mendatang.
Para pelajar tampak antusias mengikuti arak-arakan dan berebut hasil bumi bersama warga lainnya.
Tradisi Ruwat Desa ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sidodadi dan digelar setiap tahun sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur.
Meskipun zaman terus berkembang, masyarakat tetap menjaga adat ini sebagai warisan yang sarat makna spiritual dan sosial. (*)