Sadar Kesehatan, Gen Z Kabupaten Kediri Bagi Takjil Sehat Bebas Mikroplastik

oleh -827 Dilihat
0388ac63 6e95 4e33 80f2 c51b62bd1396 scaled
Pembagian takjil sehat di Kediri. (Foto: Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Generasi Z yang tergabung dalam Sispala SMKN 1 Ngasem berkolaborasi dengan Forum Kali Brantas mengadakan bagi takjil sehat bebas mikroplastik. Berupa jajanan tradisional yaitu getuk singkong dengan parutan kelapa yang dibalut dengan daun pisang berjumlah 125 bungkus.

Aksi tersebut dilaksanakan di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri dan diikuti oleh 30 peserta.

Zidane Rahman Kevin selaku Ketua Pelaksana, mengatakan tujjuan aksi bagi takjil sehat adalah untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama dengan konsep ramah lingkungan.

Sekaligus mengkampanyekan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai untuk kemasan makanan dan minuman di bulan suci ramadan serta kemasan bingkisan di Hari Raya Idul Fitri 1446 H agar terbebas dari kontaminasi mikroplastik yang masuk dalam tubuh masyarakat.

Jajajan tersebut dipilih untuk mempopulerkan kembali jajajan tradisional yang sehat bebas dari 5P yaitu pengawet, pewarna, penyedap, pemanis, dan pengenyal serta menjadi jajanan yang ramah lingkungan.

“Aksi bagi takjil sehat ini kami lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh kita dan kesehatan lingkungan dari kontaminasi mikroplastik,” katanya Minggu (23/3).

Menurutnya volume sampah pada pelaksanaan Ramadan 1446 H di Kabupaten Kediri meningkat hingga mencapai 1.667 ton. Penambahan jumlah sampah meliputi sampah anorganik seperti bungkus makanan, botol minuman, dan kemasan-kemasan plastik.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa perilaku konsumtif selama Ramadan, seperti membeli makanan berlebihan dan menggunakan kemasan plastik sekali pakai, berkontribusi signifikan terhadap kenaikan timbulan sampah.

Sampah plastik sekali pakai akan merusak lingkungan dan memperparah polusi mikroplastik. Mikroplastik merupakan remahan plastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, penggunaan kemasan makanan makanan dan minuman dari plastik maupun campuran plastik dalam produk perawatan pribadi sehingga berdampak serius terhadap kesehatan manusia.

Riset Greenpeace Indonesia (2025) menunjukkan bahwa konsumsi plastik sekali pakai yang tinggi memiliki risiko mengalami penurunan fungsi kognitif hingga 36 kali lipat yang berdampak pada daya ingat, kemampuan berfikir, dan pengambilan keputusan. Di penelitian yang sama, mikroplastik juga terdeteksi di urin, feses, dan darah manusia. Dari 67 partisipan, 95 persen sampel darah terbukti mengandung mikroplastik.

Sementara itu, Chandra Iman Asrori, Koordinator Forum Kali Brantas mengatakan

“Anak muda sudah sadar akan bahaya dari kontaminasi mikroplastik, sudah saatnya pemerintah untuk mempercepat dan memperluas larangan penggunaan plastik sekali pakai serta mendorong penerapan sistem kemasan guna ulang yang jelas lebih ramah lingkungan,” imbuhnya.

Dengan aksi bagi takjil sehat dan bebas penggunaan kemasan plastik sekali pakai, masyarakat berkontribusi untuk kesehatan diri sendiri dan mengurangi sampah plastik sekali pakai yang mengancam kesehatan lingkungan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Oktavian Yogi Pratama
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.