Sarasehan Pokja Kota Batu Dorong Konsep Pembangunan Permanen Bernuansa Desa

oleh -251 Dilihat
07d21b72 fe4c 41a8 bfa4 2d880d312adf
Dialog Sarasehan Pokja Kota Batu di Graha Pancasila Balaikota Among Tani. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Menjelang peringatan Hari Jadi ke-24 Kota Batu, Kelompok Kerja (Pokja) Peningkatan Status Kota Batu menggelar Sarasehan Refleksi Perjalanan Kota. Kegiatan ini digelar di Graha Pancasila, Balaikota Among Tani, Kota Batu, Selasa (14/10).

Dalam forum tersebut, para tokoh Pokja menegaskan pentingnya komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk menjaga karakter Kota Batu sebagai kota wisata yang tetap berwawasan lingkungan dan bernuansa desa.

Ketua Panitia Sarasehan Pokja Sugihartono Edi Hartono, menyampaikan bahwa Pokja siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memperkuat arah pembangunan Kota Batu agar tetap berlandaskan visi dan misi pendiriannya.

“Kalau Pokja mau tanggung jawab dan komitmen terhadap peningkatan status Kota Batu, maka beratnya Kota Batu sebagai sumber air harus jadi refleksi bersama. Pak Wali dan Wakil, percayalah, kami para pejuang dan pemikir siap membantu menyelesaikan tugas dalam satu periode ini. Kami bermitra dengan pemerintah, mudah-mudahan ke depan Cak Nur (Wali Kota Batu, Nurochman) dan Pak Heli (Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto) bisa menuntaskan program sesuai visi-misi yang baik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Presidium Pokja Peningkatan Status Kota Batu, Andrek Prana, memberikan apresiasi kepada para pemimpin yang telah berjasa membangun Kota Batu dari masa ke masa, sekaligus mengingatkan pentingnya arah pembangunan yang lebih terencana dan berkelanjutan.

“Kami mengapresiasi pemimpin-pemimpin kita seperti Imam Kabul, Khudori, Suliyanto, Eddy Rumpoko, Dewanti, hingga Aries Agung Paewai. Tapi kami juga cemas melihat perkembangan Kota Batu sekarang dengan bangunan tinggi, hotel, apartemen, jalan beton, semua tampak tanpa konsep matang,” ungkapnya.

Menurutnya, hasil kajian Pokja menunjukkan bahwa Kota Batu belum memiliki konsep pembangunan yang permanen dan terarah. Karena itu, ia menegaskan perlunya perlindungan terhadap wilayah hijau agar karakter alam Kota Batu tetap terjaga.

“Konsep Pokja adalah memberikan ruang proteksi agar Kota Batu tidak berubah menjadi beton semua. Minimal 60 persen wilayah harus tetap berupa hutan, sawah, dan lahan hijau. Kalau tidak dijaga, kerusakan akan terus berulang. Kami berharap pemerintah menetapkan konsep permanen agar Kota Batu tetap bernuansa desa dan ramah lingkungan,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan penghargaan atas peran besar Pokja dalam sejarah berdirinya Kota Batu sebagai daerah otonom. Ia menilai, perjuangan Pokja menjadi bagian penting dari fondasi pembangunan kota yang saat ini terus berkembang.

“Selama 24 tahun berdiri, Pokja adalah bagian dari legacy besar Kota Batu. Apapun kebijakan pemerintah ke depan, perjuangan mereka menjadi dasar berdirinya kota ini,” ujarnya.

Nurochman juga menekankan pentingnya menjaga jati diri dan karakteristik Kota Batu agar sejalan dengan cita-cita pendiriannya.
“Pariwisata boleh berkembang, tapi harus tetap mencintai lingkungan. Kita harus menjaga kelestarian mata air dan jati diri Kota Batu. Momentum seperempat abad ini menjadi refleksi agar kita semua berkomitmen membangun dengan semangat kolaborasi,” imbuhnya.

Sarasehan refleksi tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-24 Kota Batu yang jatuh pada 17 Oktober 2025, akan datang.

Selain menjadi ajang apresiasi bagi para tokoh pendiri kota, kegiatan ini juga diisi dengan agenda “Petani Muda Berjaya” sebagai simbol komitmen regenerasi dan penguatan sektor pertanian berkelanjutan di Kota Batu.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.