Selamat Vietnam! Kembali Jadi Penguasa Turnamen Tanpa Peringkat di Piala AFF U-23

oleh -274 Dilihat
VIETNAM
Tim Vietnam U-23 juara Piala AFF 2025. (foto IST)

KabarBaik.co- Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Vietnam dengan skor tipis 0-1 dalam laga final Piala AFF U-23 2025 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (29/7) malam.

Kekalahan itu memang menyakitkan. Namun, bukan berarti Garuda Muda harus menundukkan kepala terlalu lama. Demikian juga masyarakat bola Indonesia. Sebab, ada pencapaian yang jauh lebih besar sedang menanti di depan mata. Melanjutkan perjuangan round 4 babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Vietnam patut berbangga. Kemenangan atas Indonesia membuat mereka mempertahankan rekor belum terkalahkan dalam tiga edisi terakhir Piala AFF U-23. Skuad muda Vietnam tampil solid, disiplin, dan layak meraih poin penuh dalam laga tersebut. Namun, di balik euforia kemenangan mereka, Indonesia masih punya alasan besar untuk tetap membusungkan dada dan kepala tegak.

Pasalnya, di level yang lebih tinggi—kualifikasi Piala Dunia 2026—Timnas Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang berhasil melaju hingga tahap ketiga. Sebuah prestasi yang belum bisa diraih oleh negara-negara tetangga lainnya, termasuk Vietnam, Thailand, maupun Malaysia.

Kini, Timnas senior Indonesia berada satu grup bersama Arab Saudi dan Irak. Meski tantangannya tidak mudah, Garuda tetap memiliki peluang untuk mengukir sejarah dan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia secara penuh sejak 1938. Pertandingan penting melawan dua raksasa Asia itu akan berlangsung pada Oktober mendatang, dan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia sangat dibutuhkan.

Piala AFF, sebagaimana diketahui, bukanlah bagian dari kalender resmi FIFA. Artinya, hasil dari turnamen ini tidak akan memengaruhi peringkat FIFA masing-masing negara. Karena itu, tidak berlebihan jika menyebut turnamen ini sebagai ajang pemanasan atau tempat pembinaan talenta muda untuk menambah pengalaman sebelum memasuki kompetisi yang lebih bergengsi.

Kekalahan dari Vietnam tetap jadikan bahan evaluasi dan motivasi. Bukan penyesalan berkepanjangan. Tim U-23 Indonesia tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi, dan banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dari laga tersebut. Momen untuk membenahi kekurangan.

Lebih dari itu, fokus utama sepak bola nasional kini harus diarahkan kepada ajang yang memiliki dampak global. Piala Dunia adalah panggung nyata bagi Indonesia untuk menunjukkan eksistensinya di level internasional. Dukungan moril, semangat, dan doa dari para rakyat Indonesia menjadi bahan bakar tambahan bagi para pemain yang berjuang di lapangan.

Sebagai catatan, keberhasilan melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia saja, sejatinya sudah bagus. Namun, sudah kepalang tanggung, lolos ke pesta bola paling akbar sejagad mesti dituntaskan. Kini, arahkan sorotan kita ke ajang yang sesungguhnya: Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam pertandingan final Piala AFF U-23, gol semata wayang Nguyen Cong Phuong pada menit ke-37 menjadi penentu kemenangan Vietnam dan mengubur impian skuad Garuda Muda untuk mengangkat trofi di hadapan puluhan ribu pendukung sendiri.

Meski begitu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir tetap memberikan apresiasi tinggi terhadap perjuangan para pemain muda Indonesia. “Anak-anak bermain maksimal. Mereka sudah fight habis-habisan. Kita kecolongan satu momen, tapi selebihnya mereka tampil berani, penuh semangat,” ujar Erick kepada wartawan usai pertandingan.

Sebetulnya, dalam laga itu, Indonesia langsung menggebrak sejak menit awal. Peluang emas datang dari Jens Raven di menit ke-5 lewat sundulan hasil lemparan jauh Robi Darwis. Sayangnya, bola melambung tipis di atas mistar gawang Vietnam.

Dua kartu kuning untuk Rayhan Hannan dan Kadek Arel sempat mewarnai ketatnya tensi pertandingan. Timnas Indonesia U-23 kemudian mendapatkan dua peluang beruntun dari Raven dan Hannan, namun kiper Vietnam Tran Trung Kien tampil gemilang menjaga gawangnya tetap perawan.

Vietnam justru memanfaatkan peluang dengan lebih efektif. Lewat serangan cepat, Cong Phuong sukses mencetak gol dari sisi kiri pertahanan Indonesia dan membawa tim tamu unggul.

Menjelang turun minum, tensi pertandingan memanas. Pelanggaran keras dari Frengky Missa memicu keributan antarpemain. Situasi sempat dikendalikan, namun emosi kembali memuncak di babak kedua akibat provokasi pemain Vietnam pada menit ke-53. Bahkan, staf pelatih Indonesia harus turun tangan untuk meredakan situasi.

Meski tertinggal, Indonesia tak berhenti menyerang. Dony Tri mencoba peruntungan lewat tembakan jarak jauh di menit ke-62, tapi masih bisa diblok. Pada menit ke-76, Kakang mendapatkan peluang dari lemparan Robi Darwis, namun tembakannya melenceng.

Arkhan Fikri yang baru masuk di babak kedua juga mencoba mencetak gol melalui tendangan bebas, namun bola hanya melewati mistar.

Masuknya Hokky Caraka semakin menambah daya gedor Garuda Muda, tapi pertahanan rapat Vietnam sulit ditembus. Hingga peluit akhir, skor tak berubah.

Di masa injury time, drama kembali terjadi. Pelatih Vietnam Kim Sang Sik kedapatan menghalangi pandangan Robi Darwis yang hendak melakukan lemparan ke dalam. Tindakan ini memicu emosi dari bangku cadangan Indonesia.

Asisten pelatih Damian van Rensburg bereaksi keras dengan membuang tumpukan botol air mineral ke arah bench Vietnam, yang membuat wasit mengusirnya dari lapangan.

Erick mengakui, absennya dua pilar utama—Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah—berpengaruh terhadap permainan Indonesia. Arkhan baru bermain di akhir babak kedua, sementara Toni sama sekali tidak dimainkan.

“Apakah ini tim terbaik? Mungkin belum. Tapi bukan alasan. Anak-anak yang tampil sudah maksimal, dan saya salut dengan semangat juangnya,” ujar Erick.

Meski gagal juara, Garuda Muda tetap mencatatkan kebanggaan. Mereka sukses menembus final dan memberikan pertarungan sengit. Kini, fokus akan bergeser ke agenda yang jauh lebih besar: Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di mana Timnas senior Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang masih bertahan.

Dengan semangat dan dukungan penuh dari masyarakat, masa depan sepak bola Indonesia tetap menyala. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F. Noval
Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.