KabarBaik.co – Banjir di Desa Jombok dan Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang berangsur surut. Kendati demikian, ratusan warga memilih untuk bertahan di posko pengungsian.
Sejak awal banjir pada Minggu (8/12) kemarin, kondisinya memang belum surut 100 persen. Bahkan di sejumlah titik, ketinggian air masih mencapai 70 centimeter. Hal tersebut membuat warga was-was.
Seperti diungkap Senopati Zainudin, Pusat Pengendalian Data dan Informasi BPBD Kabupaten Jombang. Ia menyebut, sampai hari ke-7 pendirian posko tanggap darurat bencana sudah ada tren penurunan banjir.
“Dari sebelumnya kedalaman air hingga 170 centimeter, kini surut pada titik terdalam 70 centimeter,” ungkap Senopati saat ditemui di Dapur Umum Posko Desa Jombok, Senin (16/12).
Untuk pengungsi berjumlah 191 orang. Jumlahnya stabil baik balita, anak – anak, lansia dan ibu hamil belum ada penurunan mengingat masih banyak rumah belum bisa ditempati karena butuh upaya pembersihan dan perbaikan.
“Ada tiga titik pengungsi, pertama di Balai Desa Jombok ada 61 jiwa, kedua di Balai Dusun Plosorejo ada 21 jiwa, dan ketiga di Balai Desa Blimbing ada 109 jiwa,” pungkasnya.
Demi memenuhi kebutuhan pengungsi, pihaknya lewat dapur umum menyediakan 1.000 porsi nasi bungkus setiap harinya. Proses distribusi bahkan harus menggunakan perahu karena lokasi tidak bisa diakses kendaraan. (*)