KabarBaik.co – SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo menggelar kegiatan Pondok Ramadan dengan berbagai praktik ibadah yang membekali siswa dengan keterampilan keagamaan. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini diisi dengan praktik berwudhu dan salat berjamaah untuk siswa kelas7, praktik merawat jenazah bagi siswa kelas 8 serta praktik manasik haji untuk siswa kelas 9.
Pada Selasa (18/3), siswa kelas 9 melaksanakan praktik ibadah haji. Setelah melaksanakan salat Duha bersama, mereka mengenakan baju ihram dan bersiap menjalankan praktik ibadah haji di lingkungan sekolah. Siti Roichatul Djannah, selaku penanggung jawab kegiatan, menjelaskan bahwa seluruh area lantai dasar sekolah disulap menjadi lokasi-lokasi yang menyerupai tempat-tempat dalam ibadah haji. Kantin dijadikan sebagai tempat miqat, selasar taman sebagai tempat sa’i antara Shafa dan Marwah, lapangan futsal sebagai lokasi mabit di Mina, serta area depan gerbang sekolah dan jalur kendaraan sebagai lokasi Arafah dan Muzdalifah. Sementara itu, lapangan basket dijadikan sebagai tempat melempar jumrah, dan ballroom sekolah diubah menjadi Masjidil Haram dengan replika Kakbah di tengahnya sebagai tempat tawaf.
“Kami buat semirip mungkin dengan tempat aslinya di Mekkah agar siswa tidak mengalami kesalahan saat melaksanakan ibadah haji atau umrah di kemudian hari,” ujar Ustazah Ita, panggilan akrab Siti Roichatul Djannah. Praktik ini berlangsung dari pagi hingga menjelang salat Duhur dan mendapat sambutan antusias dari para siswa.
Sementara itu, sehari sebelumnya, pada Senin (17/3), siswa kelas 8 mengikuti praktik perawatan jenazah. M. Nur Sholeh, selaku penanggung jawab, menjelaskan bahwa praktik ini mencakup tata cara memandikan, mengkafani, serta menyalatkan jenazah. “Kami sudah siapkan dua manekin sebagai tiruan jenazah putra dan putri, lengkap dengan kain kafan dan perlengkapan memandikan. Para siswa benar-benar mempraktikkan memandikan jenazah dengan air, sabun, dan sampo,” jelasnya.
Sementara untuk siswa kelas 7 melaksanakan praktik berwudhu serta praktik salat berjamaah di musholla sekolah pada Senin (17/3/), Binti Ainur Rodifah, selaku penanggung jawab praktik, menjelaskan bahwa setiap siswa melaksanakan wudhu dan salat satu per satu dan dinilai langsung. “Ini untuk memastikan cara wudhu dan salat anak-anak sudah benar,” jelas Binti.
Ketua panitia Pondok Ramadan, Muh. Zuhri, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk karakter siswa sesuai dengan tema yang diusung. Siswa dibagi ke dalam tiga kelompok besar dengan materi yang disesuaikan dengan jenjangnya. Siswa kelas 7 mendapatkan materi tentang thaharah dan salat sunah, kelas 8 belajar tentang perawatan jenazah, sedangkan kelas 9 mendalami manasik haji dan umrah.
“Selama dua hari pertama, siswa menerima materi teori, lalu pada hari berikutnya mereka mempraktikkan apa yang telah dipelajari, mulai dari praktik thaharah, salat sunah, perawatan jenazah, hingga manasik haji dan umrah,” tambah Muh. Zuhri.
Sebagai puncak kegiatan, Pondok Ramadan akan ditutup dengan acara Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit) pada Rabu-Kamis (19-20/3). Para siswa akan menginap di sekolah untuk mengikuti serangkaian kegiatan ibadah dan pembelajaran. Mabit diawali dengan tadarus Alquran dalam bentuk sambung ayat, dilanjutkan dengan ngabuburit yang diisi dengan penampilan seni Islami dan tausiyah oleh kepala sekolah menjelang berbuka puasa.
Setelah berbuka, siswa akan melaksanakan salat Maghrib, Isyak, dan Tarawih berjamaah di musholla sekolah, dilanjutkan dengan sesi bertema “Ramadan Inspiratif: Cerdas dalam Ilmu, Kuat dalam Iman, Dermawan dalam Kebaikan.” Mereka akan beristirahat di ruang kelas masing-masing sebelum bangun pada pukul 03.00 WIB untuk sahur dan salat Subuh.
Menutup rangkaian kegiatan Pondok Ramadan, para siswa akan menggelar bakti sosial dengan membagikan 250 paket sembako kepada warga sekitar sekolah. Paket sembako yang berisi beras, minyak, dan gula ini berasal dari hasil infak dan sedekah yang telah dikumpulkan selama bulan Ramadan.
“Melalui kegiatan Pondok Ramadan ini, diharapkan siswa SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo semakin menguatkan iman dan ilmu, serta menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap sesama,” tutup Muh. Zuhri.(*)
