KabarBaik.co – Calon Bupati (Cabup) Jember nomor urut 2 Muhammad Fawait menyebut pertanian di Kabupaten Jember harus lebih diperhatikan, terutama soal ketersediaan benih.
Selama ini petani di Jember kerap direpotkan mahalnya harga dan kurangnya pasokan pupuk bersubsidi.
Menurut Gus Fawait, memang pupuk menjadi satu dari beberapa faktor penunjang keberhasilan sebuah produk pertanian.
“Tapi kita lupa bahwa benih juga harus diperhatikan, kalau ada pupuk tapi benihnya tidak ada kan sama saja bohong, saya rasa itu patut diperhitungkan,” ujar Gus Fawait, Minggu (20/10).
Fawat menyebut, jika tanpa benih yang bagus, hasil pertanian juga tidak akan maksimal untuk menghasilkan kualitas yang baik.
“Itu juga sesuai arahan Ketua Umum Gerindra Pak Prabowo bahwa masih banyak petani dan buruh tani yang belum terperhatikan dengan baik, maka kami salah satu fokusnya di sektor pertanian. Bukan cuma pupuknya, tetapi benihnya juga perlu kita perhatikan,” ucapnya saat melakukan kunjungan ke produsen benih UD Harapan Tani.
Gus Fawait juga mengapresiasi UD Harapan Tani sebagai produsen lokal Jember bisa memasok benih unggul sampai ke luar daerah.
“Ternyata ada sebuah usaha yang memproduksi benih asli Jember dan kualitasnya tidak diragukan, buktinya tidak hanya dijual di Jember tapi juga di kota lain seluruh Jawa Timur bahkan ke luar Jawa, artinya ini pasarnya sudah nasional,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan produsen atau penghasil semacam ini perlu mendapat sentuhan dan support dari pemerintah karena memiliki dampak yang luas.
“Bayangkan seperti ini di-support Pemkab Jember, saya pikir ini akan semakin besar dan kalau sudah besar maka kebutuhan akan pekerja semakin banyak, artinya peluang kerja akan terbuka. Kalau itu terjadi, mereka (pekerja) akan mendapatkan pendapatan yang meningkat dan angka kemiskinan serta pengangguran bisa menurun, kita kan masuk ke tempat ini (UD Harapan Tani) selain membahas pertanian juga soal peluang kerja,” imbuh Gus Fawait.
Ia ingin, nantinya pemerintah harus membelanjakan apapun yang terkait pembenihan dengan memakai produk asli Jember.
Selain itu, promosi atau endorsement dari pemerintah juga penting. “Kita harus bantu melakukan promosi. Provinsi Jatim memiliki 26 perwakilan dagang seluruh Indonesia, kalau kita bisa bersinergi dengan mempromosikan produk Jember yang selam ini belum dilakukan, saya pikir produk Jember akan bisa dijual di level nasional,” ungkap Fawait.
Gus Fawait meyakini, dengan beragam potensi yang dimiliki, Kabupaten Jember bisa secara bertahap mengatasi kemiskinan. “Saya optimis ke depan wisata kita maju, pertanian maju sehingga kemiskinan bisa kita tekan,” tutup Gus Fawait. (*)