KabarBaik.co – PT Buto telah menerima Surat Perintah Kerja (SPK) untuk proses pengangkatan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada 2 Juli lalu. Terbitnya SPK tersebut menjadi penanda bahwa proses pengangkatan akan segera dilakukan.
Kepala KSOP Tanjungwangi, Kapten Purgana membenarkan terbitnya SPK tersebut. Surat terbit pada Rabu (27/8) selumbari. Proses pengangkatan akan dilakukan setelah dana dari pihak asuransi cair.
Sebelumnya pada 12 Agustus, Tim survei dari PT Buto dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KSOP) Tanjungwangi telah melakukan survei di lokasi bangkai kapal yang berada dititik yang disebut sebagai referensi 8 oleh Basarnas.
“Setelah SPK keluar, mereka akan segera mengerahkan tim menuju Selat Bali. Tim ini akan menggunakan drone laut untuk melihat kondisi terbaru bangkai kapal. Setelah itu, dua kapal besar model crane bass akan digunakan untuk mengangkat bangkai kapal,” kata Purgana.
Proses penangkatan diperkirakan memerlukan waktu sekitar tiga hingga empat pekan. Pihak PT Buto dan asuransi menurut perwakilan yang enggan disebut namanya itu mengaku sudah menemukan angka deal untuk pembiayaan pengangkatan kapal tersebut.
Seperti yang diketahui, dari hasil investigasi KNKT, PT Raputra Jaya selaku pemilik kapal mendapatkan asuransi sebesar Rp 10 miliar dari asuransi Hull and Machinery dan sebesar USD3 juta dari asuransi Wreck Removal and Pollution. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai operasi pengangkatan KMP Tunu.
“SPK sudah keluar, artinya proses pengangkatan akan segera dilakukan sambil menunggu pencairan anggaran dari asuransi kapal,” tandas Kapten Purgana.
