Suami Tewas dalam Insiden Speedboat Meledak, Istri Bakal Gantikan sebagai Calon Gubernur

oleh -636 Dilihat
BENNY LAOS DAN SHERLY
Mendiang Benny Laos dan isrtnya, Sherly Tjoanda, yang merupakan alumnus UK Petra Surabaya

KabarBaik.co- Jenazah Benny Laos, calon gubernur Maluku Utara (Malut) di Pilkada serentak 2024, telah dikebumikan di Taman Pemakaman San Diego Hill Jakarta. Mantan bupati Morotai itu meninggal dunia dalam insiden speedboat meledak dan terbakar di wilayah Pulau Taliabu, Malut, saat rombongan hendak berkampanye, 12 Oktober lalu.

Delapan parpol pendukung mendiang Benny Laos pun merasa sangat terpukul dan kehilangan. Bukan hanya dikenal sosok baik dan ramah, dari sejumlah survei pasangan Benny Laos-Sarbin Sehe (Bersama) dikabarkan sebagai calon terkuat dibandingkan tiga pasangan calon lainnya. Parpol pun tengah menyiapkan pengganti Benny Laos.

Lantas, siapa penggantinya? Salah satu nama yang menguat adalah Sherly Tjoanda, istri mendiang Benny Laos. Delapan parpol disebut-sebut telah bersepakat untuk mengusung nama Sherly sebagai calon gubernur Malut. Masih ada waktu beberapa hari untuk mendaftarkan pasangan calon baru itu ke KPU setempat.

Dalam konferensi pers kepada awak media di Ternate pada Senin (14/10) lalu, Sekretaris DPW Nasdem Malut Husni Bopeng mengungkapkan bahwa delapan sekretaris jenderal partai pengusung telah mengadakan rapat di Jakarta dan sepakat untuk mengusulkan Sherly Tjoanda sebagai pengganti Benny Laos. Selain Nasdem, pertemuan itu dihadiri pengurus pusat dari PKB, Demokrat, PAN, PPP, Gelora, PSI, dan Partai Buruh.

Menurut Rahmi Husen, koordinator tim kampanye, pengusulan ini bertujuan agar Sherly Tjoanda dapat meneruskan perjuangan mendiang Benny Laos dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Malut. “Seluruh pimpinan partai koalisi telah sepakat untuk mendorong Sherly Tjoanda menggantikan posisi suaminya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Sherly telah lama menemani suaminya dalam berbagai kampanye politik. Termasuk saat Benny Laos menjabat sebagai nupati Pulau Morotai. Karena itu, Sherly dianggap sebagai sosok yang tepat untuk meneruskan visi dan misi Benny Laos di Pilkada Malut 2024.

Awal Mula Perkenalan Benny dan Sherly

Benny Laos menuliskan sebagian kisah hidupnya dalam sebuah buku berjudul Jalan Hidup Benny Laos pada 2017. Salinan buku itupun telah dibagikan Sherly melalui laman Instagram pribadinya. Banyak cerita menarik dan inspiratif dari sosok mendiang Benny Laos. Termasuk cerita perjodohannya dengan Sherly Tjoanda.

Berikut sebagian ceritanya:

Seperti pertanyaan senada yang lain, saat itu pun Benny menjawab, “Nggak ada yang mengenalkan.” Saat itu, Ita Tjoanda mengatakan, ia punya keponakan yang tinggal di Denpasar. Lalu ia bertanya, apakah Benny mau dikenalkan dengan keponakannya. Benny mau saja. Maka, saat itu juga Ita menelepon Sherly. 

Kepada Sherly, Ita mengatakan ingin mengenalkan seorang temannya, dan bertanya kapan Sherly bisa ketemu temannya itu. Sherly yang ketika itu baru dua minggu kembali dari Belanda, langsung menjawab, “Kalau mau ketemu ya ketemu di Bali saja.”

Setelah menelepon Sherly, Ita juga memberitahu papa Sherly lewat telepon bahwa akan ada yang datang ke rumah mereka. Pihak keluarga pun menyatakan akan menyambut dengan tangan terbuka. 

Awal Desember 2004, Benny ikut acara bermain golf bersama rekanrekan bisnisnya di Bali. Sherly sendiri ketika itu baru dua minggu kembali ke tanah air setelah menyelesaikan pendidikannya dari Inholland University, Belanda, dan sedang bersiap untuk pergi ke Shanghai untuk belajar Bahasa Cina.

Ia hanya satu tahun kuliah di Belanda, karena ikut program pertukaran pelajar lewat scholarship dengan double degree yang selesai tahun 2004 itu. Sebelum ke Belanda, ia sudah kuliah di Jurusan International Business di Universitas Petra, Surabaya.

Maka, 4 Desember 2004 usai mengikuti permainan golf bersama rekan-rekan bisnisnya, Benny memenuhi janjinya kepada Ita untuk datang menemui Sherly. Sebelumnya, ia menelepon Sherly dan membuat janji makan malam bersama di sebuah restoran di Denpasar.

Mereka pun berjumpa dan makan malam bersama. Selesai makan malam, Benny mengantar Sherly pulang serta jumpa orangtua dan neneknya Sherly di rumah. Ketika itu, neneknya Sherly sedang berkunjung ke Bali untuk bertemu keluarga besarnya. Ternyata, ia suka pribadi Benny. “Kau ikutlah dengan kami jalan-jalan besok,” neneknya Sherly spontan mengajak Benny bergabung dengan acara keluarga mereka.

Ya, agenda acara keluarganya Sherly ketika itu sebenarnya adalah menemani nenek jalan-jalan di Bali selama tiga hari ke depan. Sedangkan Benny sebenarnya berencana hanya akan bertemu Sherly untuk makan malam, sekadar berkenalan, lalu pulang ke Manado.

Tetapi karena permintaan nenek untuk ketemu lagi besoknya, Benny mengubah agenda dan bermalam hingga tiga hari berikutnya di Bali. Tiga hari Benny dan Sherly terus bersama-sama. Selama itu sebenarnya Sherly belum merasakan ada ketertarikan khusus di dalam hatinya.  Tetapi di hari ketiga, yang merupakan hari terakhir jadual pertemuan mereka ketika itu, muncul sesuatu yang berbeda di dalam hatinya.

Ketika itu, terjadi banjir di depan rumah Sherly. Hujan mengguyur deras. Saat banjir sedang tinggi, Benny melihat mobil Sherly masih di luar. Belum masuk ke garasi. Ia pun menawarkan diri memasukkan mobil itu ke garasi.

Padahal waktu itu banjir sudah mencapai lutut orang dewasa dan hujan masih mengguyur. Benny segera turun, menerjang banjir, membuka pintu mobil, lalu memasukkan mobil itu ke garasi. Tanpa disangka, justru aksi itulah yang membuat Sherly terkesan. Saat itu Sherly merasa, lelaki yang ada di hadapannya ini mau bersusah-susah. Sejak itu, Sherly mulai tertarik.

Setelah malam itu, mereka tidak bertemu lagi. Benny pulang ke Manado. Tetapi ia serius. Sejak itu, setiap malam Benny rajin menelepon Sherly. Mereka bisa menghabiskan waktu enam jam setiap kali menelepon. Sepanjang pembicaraan di telepon itu, Benny mengisahkan seluruh latar belakang keluarga dan perjalanan hidupnya. Tanpa disadari, benih-benih cinta sesungguhnya telah bersemi di antara mereka. 

Kisah cinta Benny dengan Sherly berlangsung cepat. Selang satu bulan, Benny sudah menunjukkan keseriusannya melangkah ke jenjang berikut. Tepat 1 Januari 2005, Benny resmi melamar Sherly. Mereka pun resmi menikah. Janji suci mereka ikrarkan 28 Mei 2005. Sehingga, total waktu dari awal perkenalan mereka sampai menikah adalah enam bulan (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.