Sudah 2 Kali Kalah, Milos Pejic Sebut SEA Games lebih Realistis

oleh -176 Dilihat
Pebasket Australia mencoba melewati hadangan pemain Timnas Indonesia Lester Prosper. Indonesia harus takluk 51-106 dari Australia dalam laga kedua Window 1 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, kemarin (25/2/2024). (FIBA)

kabarbaik.co – Dua kekalahan diderita Timnas Basket Putra Indonesia pada Window 1 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Hal ini membuat pelatih timnas basket Indonesia Milos Pejic memilih realistis dengan tampil habis-habisan pada SEA Games 2025 Thailand mendatang daripada di ajang lebih besar FIBA Asia Cup 2025 di Arab Saudi.

Dari dua laga kualifikasi FIBA Asia Cup 2025, Indonesia kalah pada laga perdana melawan Thailand dengan skor 56-73 di Nimbutr Stadium Bangkok, Thailand, Kamis (22/2/2024) lalu. Dan kembali menelan kekalahan lebih menyakitkan di kandang sendiri ketika takluk 51-106 kepada Australia di Indonesia Arena, Jakarta, kemarin (25/2/2024).

Dengan tujuan regenerasi skuat, Milos Pejic memilih mengandalkan mayoritas pemain-pemain muda seperti Ali Bagir, Julian Chalias, Daniel Salamena, hingga Hendrick Xavi Yonga dalam rosternya. Tapi, skuat pilihannya berakhir dengan tangan hampa. Hal ini lantas membuat pelatih asal Serbia itu mendapat kritik tajam.

Baca juga:  Kalah 73-56 dari Thailand, Ini Alasan Pelatih Timnas Basket

“SEA Games adalah target terbesar bagi Perbasi, atau bagi tim nasional, target terbesarnya. Anda tidak dapat mengambil medali emas di Piala Asia. Tapi di SEA Games mungkin (meraih emas),” kata Milos Pejic dikutip dari Antara.

Bak mengangkat “bendera putih” sebelum bertanding, Milos Pejic mengatakan peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final FIBA Asia Cup sangat sulit. Sejarah membuktikan jika Merah Putih hanya lolos satu kali pada ajang tersebut dimana ketika bertindak sebagai tuan rumah pada 2022 lalu.

Lebih lanjut dia menyatakan kemungkinan gambaran skuat yang dibawanya tidak banyak berubah dengan dominasi pemain-pemain muda pada November nanti. Bedanya, kemungkinan menambah tenaga satu atau dua pemain senior ke dalam tim.

Baca juga:  Andalkan Young Guns, Timnas Basket Putra Incar Kemenangan Lawan Thailand di Window 1

“Saya pikir saya akan tetap seperti ini. Kami ingin memberikan kesempatan kepada para pemain muda. Mungkin itu terlalu berlebihan saat ini. Di sisi lain, saya harus sangat senang dengan babak pertama, mereka bermain sangat berani, sangat hebat. Kami bermain cerdas, menghentikan mereka, mereka bertransisi, kami mengontrol, berpindah,” ucap Milos Pejic.

“Mungkin di jendela berikutnya, kami harus memikirkan satu atau dua pemain yang lebih berpengalaman di tim kami, tapi kami punya waktu untuk mengambil keputusan yang baik. Jendela berikutnya adalah November, kita punya cukup waktu dan kita lihat saja nanti,” tandas pelatih 55 tahun itu.

Baca juga:  Indonesia vs Australia: Ujian Sesungguhnya Garuda Asia

Rencana menambah kekuatan dari pemain senior itu mendapat dukungan dari Lester Prosper. Menurutnya, Indonesia memerlukan pemain-pemain senior seperti Abraham Damar Grahita dan Andakara Prastawa Dhyaksa dalam lanjutan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025.

“Saya rasa sangat perlu (membutuhkan pemain senior lainnya). Kami juga hanya punya waktu (bersama) sekitar 10 hari. Jadi chemistry-nya, tidak seperti saat kami menghabiskan empat bulan bersama. Saya rasa tidak ada masalah. Saya pikir kami telah belajar,” kata pemain yang mengemas 26 poin, 8 rebound, dan 1 assist saat melawan Australia itu.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.