KabarBaik.co – Dalam rangka menyongsong Pilkada 2024 meliputi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, KPU Kabupaten Kediri menggelar doa bersama tujuh lintas agama, Selasa malam (11/6).
Kegiatan dimulai dengan doa bersama lintas agama baik Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Konghucu, Hindu serta Penganut Kepercayaan. Melalui giat ini harapannya pelaksanaan Pilkada 2024 bisa berjalan dengan sukses.
Ninik Sunarmi, Ketua KPU Kabupaten Kediri mengatakan, Pilkada 2024 yang akan dilaksanakan 27 November mendatang merupakan tanggung jawab bersama untuk suksesnya pesta demokrasi di Kabupaten Kediri.
“Kepada jemaah, panjenengan semuanya kami harap nanti untuk bisa hadir di TPS (Tempat Pemungutan Suara) tanggal 27 November 2024,” ajak Ninik Sunarmi dalam sambutannya.
Doa bersama tujuh lintas agama ini diharapkan dapat memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan di tengah keberagaman yang ada. Serta menjadikan Kabupaten Kediri adalah contoh kabupaten dengan toleransi yang baik.
Selanjutnya, seluruh penyelenggara Pilkada bisa berjalan bisa melaksanakan tugas dengan jujur, transparan dan penuh dengan integritas. Sehingga terpilih pemimpin yang terbaik khususnya untuk Kabupaten Kediri dan Jawa Timur.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Kediri Divisi Sosdiklih, SDM dan Parmas Nanang Qosim mengatakan jika saat ini tengah memasuki tahapan persiapan launching jingle dan maskot yang kini masih dilombakan dan ditutup tanggal 17 Juni 2024.
“Nanti akan diverifikasi oleh tim juri kami yang sebagian besar dari independen, baik itu pelukis, kemudian budayawan, sejarawan dan juga akademisi,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, dalam waktu dekat KPU Kabupaten Kediri akan membuka pendaftaran Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) mulai dari tanggal 13-17 Juni 2024 dilakukan seleksi administrasi. Nantinya penetapan pada tanggal 23 Juni 2024.
“Pertimbangan kami tetap memang adalah maksimal 600 pemilih di setiap TPS, antara rata-rata adalah 400 sampai 555, dengan pertimbangan bahwa satu pantarlih itu maksimal 400 orang. Jadi 1 TPS kalau jumlah pemilihnya di atas 400 maka ada 2 pantarlih nanti di masing-masing TPS,” tambahnya. (*)
