Sumput Jadi Langganan Banjir, DPRD Gresik Desak Segera Normalisasi Kali Avour

oleh -842 Dilihat
478ae000 1c9c 4c13 bfc9 aed48beb832b
Banjir Sumput. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Driyorejo, Gresik pada Minggu malam (11/5), kembali membuat wilayah Sumput terendam banjir. Ketinggian air bervariasi, bahkan di beberapa titik dilaporkan mencapai sepinggang orang dewasa.

Meski sebagian besar air telah surut pada Senin pagi (12/5), tapi masih terdapat titik-titik genangan yang tersisa. Banjir menggenangi wilayah jalan hingga permukiman warga.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik Miko Herlambang, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut banjir disebabkan adanya beberapa kondisi wilayah yang lebih rendah dari permukaan sungai, serta pendangkalan yang terjadi di Kali Avour.

“Benar, tadi malam terjadi banjir. Sekarang sebagian besar sudah surut, tinggal beberapa titik yang masih tergenang” katanya saat dikonfirmasi, Senin (12/5).

Namun di balik genangan yang perlahan surut, tidak serta merta ikut menyurutkan desakan keadaan yang menuntut cepatnya penanganan banjir di daerah ini.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, menjelaskan bahwa persoalan banjir di Sumput ini, sedari dulu telah menjadi perhatian serius.

Ia menilai akar persoalan Sumput belum sepenuhnya tertangani. Hamdi menekankan pentingnya komunikasi aktif antara Dinas PUTR Gresik dengan BBWS Brantas, khususnya dalam penanganan Kali Avour yang menjadi jalur aliran air dari wilayah tersebut.

“Ada beberapa hal yang sudah dilakukan, pertama ada peninggian jalan. Namun peninggian jalan tersebut tidak dibarengi dengan normalisasi saluran, baik saluran yang ditepi jalan atau saluran yang menuju ke Kali Avour atau sungai Surabaya,” ujar Hamdi saat dihubungi, Senin (12/5).

Untuk itu ia menyebut Dinas PUTR Gresik untuk tidak lagi menunda komunikasi lintas kewenangan tersebut. “Karena ini adalah suatu persoalan yang harus dikomunikasikan dengan BBWS. Maka kami berharap teman-teman yang ada di PUTR Gresik ini segera melakukan itu, segera lakukan komunikasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, politisi PKB ini menceritakan bahwa dari hasil pemantauan drone dari tim SDA PUTR telah menunjukkan titik-titik yang memang diperlukan perhatian serius untuk pendalaman serta pelebaran aliran air.

Temuan itu, kata Hamdi, harus segera ditindaklanjuti dengan komunikasi konkret ke tingkat provinsi dan BBWS Brantas.

“Dari hasil pemantauan oleh SDA PUTR, memang ditemukan beberapa titik yang seharusnya mendapatkan perhatian secara komprehensif seperti pelebaran, pendalaman dan lainnya sehingga lancar sampai Kali Surabaya sana. Kalau tidak dilakukan normalisasi, saya yakin tiap kali hujan deras, akan kembali menyebabkan banjir,” tandas Hamdi.

Ia berharap langkah serius segera diambil, dengan segera berkomunikasi yang berkali-kali ia tegaskan. Jika tidak, Sumput akan terus menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba.

“Kali Avour ini sangat penting sebagai penyeimbang tetapi juga harus juga ada pendalaman. Supaya di wilyah kita, wilayah Sumput ini tidak terjadi lagi banjir saat hujan lebat tiba,” tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.