Surat Al-Maidah Ayat 11, Dilengkapi Lafal Latin, Arti, dan Tafsirnya

oleh -998 Dilihat
Surat Al Maidah
Inilah Surat Al-Maidah Ayat 11, Dilengkapi Lafal Latin, Arti, dan Tafsir

kabarbaik.co – Dalam rangkaian ayat-ayat Al-Quran yang penuh hikmah, Surat Al-Maidah ayat 11 menjadi pengingat penting bagi umat Islam untuk bersyukur atas nikmat Allah. Ayat ini kaya akan makna dan tafsir yang mendalam, mengajak kita merenungkan kebaikan-kebaikan Tuhan dan pentingnya bertawakal kepada-Nya.

Lafal Latin dan Arti:

يٰأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اِذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّتْ طائِفَةٌ أَنْ تَبْطِشَ بِكُمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ أَيْدِيَهُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ لَكَفِيٌّ

“Ya ayyuhal-ladzina amanu, idzkuru ni’mata Allahi ‘alaikum idh hammat ta’ifatan an tabtishu bikum fa anzala Allahu ‘alaihim aidiyahim wa attaqul-Llah wa inna Allaha ‘ala al-mu’minin lakafiyyun.”

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah kepada kalian ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.”

Tafsir Singkat:

Ayat ini diawali dengan sapaan “Ya ayyuhal-ladzina amanu”, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman”. Ini menunjukkan bahwa Allah sedang berbicara kepada orang-orang yang telah berserah diri dan mengimani ajaran-ajaran Islam.

Kemudian, ayat ini mengingatkan umat Islam untuk bersyukur atas nikmat Allah. Nikmat yang dimaksud dalam ayat ini adalah ketika Allah menyelamatkan kaum Muslim dari serangan kaum yang berniat jahat. Allah menahan tangan mereka dan melindungi kaum Muslim dari bahaya.

Selanjutnya, ayat ini memerintahkan untuk bertawakal kepada Allah. Tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan percaya bahwa Dia akan selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Tafsir Tahlili:

  • Nikmat Allah: Ayat ini diawali dengan mengingatkan nikmat Allah yang terkadang luput dari perhatian. Nikmat yang dimaksud adalah Allah menahan serangan kaum lain terhadap kaum muslim. Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan, ini bisa jadi merujuk pada peristiwa Perang Ahzab saat kaum Quraisy dan sekutunya mengepung Madinah, atau serangan lainnya yang Allah lindungi kaum muslim.
  • Tawakal: Perintah bertawakal setelah mengingat nikmat Allah ini menunjukkan korelasi keduanya. Tawakal bukan hanya saat susah, tapi juga saat mendapat nikmat, agar kita senantiasa mengingat bahwa segala kuasa datang dari Allah.
  • Kehendak Allah: Diungkapkan kata “ta’ifatan” (suatu kaum) mengindikasikan bahwa Allah Maha Mengatur, bukan kekuatan lain yang menentukan kemenangan. Kaum itu mungkin kuat dan berniat jahat, tapi Allah berkehendak lain dan melindungi kaum muslim.
  • Ujian dan Kemenangan: Peristiwa ini juga menjadi ujian bagi kaum muslim. Saat menghadapi ancaman, apakah mereka tetap beriman dan bertawakal kepada Allah, atau dihinggapi rasa takut dan hilang kepercayaan?
  • Pelajaran: Ayat ini mengajarkan pentingnya rasa syukur, tawakal, dan pengingatan atas kuasa Allah. Kita harus bersyukur atas segala nikmat, bertawakal dalam segala kondisi, dan senantiasa mengingat bahwa Allah Maha Melindungi.

Selain tafsir tahlili di atas, terdapat beberapa pandangan ulama mengenai ayat ini:

  • Muhammad Aswad menyebutkan peristiwa ini terkait Perang Khandaq, bukan Perang Ahzab.
  • Qurtubi membahas hikmah di balik kata “aidiyahim” (tangan mereka), bahwa Allah tak perlu menurunkan bala besar, cukup menahan niat jahat musuh.
  • Ibnu Rajab menekankan makna “la kafiyyun” (cukuplah) bagi Allah, artinya Allah Maha Mencukupi segala kebutuhan, menyingkirkan segala kesusahan, dan memberikan kemenangan bagi orang beriman yang bertawakal.

Dengan memahami tafsir dan analisis Surat Al-Maidah ayat 11, kita semakin dekat dengan nilai-nilai Islam dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Makna dan Pelajaran:

Surat Al-Maidah ayat 11 memiliki beberapa makna dan pelajaran penting bagi umat Islam.

  • Pentingnya rasa syukur: Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah, baik yang besar maupun yang kecil. Nikmat keselamatan dari bahaya yang disebutkan dalam ayat ini hanyalah salah satu dari sekian banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita.
  • Kasih sayang Allah: Ayat ini menunjukkan betapa Allah menyayangi umat-Nya dan selalu melindungi mereka dari bahaya. Allah senantiasa berpihak kepada orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada-Nya.
  • Kewajiban bertawakal: Ayat ini memerintahkan kita untuk bertawakal kepada Allah. Tawakal bukan berarti pasrah dan tidak berusaha, tetapi berserah diri dan percaya bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Surat Al-Maidah ayat 11 merupakan pengingat penting bagi umat Islam untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah dan bertawakal kepada-Nya. Dengan rasa syukur dan tawakal, kita akan menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh keyakinan. Semoga tafsir singkat ini dapat menambah pemahaman kita terhadap makna dan pesan yang terkandung dalam Surat Al-Maidah ayat 11.(LIS)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.