KabarBaik.co – Seorang pria ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Jalan Kepiting, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi pada Senin (21/4) malam.
Saat ditemukan jasad pria itu sudah mengeluarkan bau tak sedap. Dugaannya ia telah meninggal beberapa hari lalu sebelum ditemukan.
Pemilik kos, Aulia Ramadan mengatakan korban meninggal berinisial AAH, 33 tahun, berasal dari Situbondo. Korban sudah 5 bulan ngekos ditempatnya.
Soal penemuan jenazah, Aulia mengaku semula ia dihubungi perwakilan kantor tempat korban bekerja. Ditanyakan bila korban sudah 5 hari ini tidak masuk kerja. Padahal di hari itu hendak ada rapat. Ponsel korban juga tidak bisa dihubungi.
“Saya dihubungi pihak kantor menyampaikan korban sudah tidak masuk sejak hari Sabtu dan keluarganya juga tidak bisa menghubungi korban. Saya mengecek ke kosan dan sampai di kosan lihat kamarnya posisi AC nyala tapi lampu mati,” kata Aulia.
Aulia saat itu kondisi kamar korban terkunci. Ia kemudian mencoba membuka kamar dengan kunci cadangan. Setelah terbuka Aulia mencium aroma tidak sedap langsung tercium.
Setelah menyalakan lampu ia menemukan korban tergeletak di lantai dengan kondisi sudah membusuk.
“Pas sudah masuk itu korban di sebelah kasur, di lantai sudah busuk,” ungkap Aulia.
Aulia langsung menghubungi pihak berwenang, menurutnya korban tidak pernah memperlihatkan perangai aneh. Ia juga tidak pernah mendapat laporan apapun terkait tetangga kos di kiri kanan kamar korban yang terletak di kamar nomor 5 lantai 2 itu.
“Langsung kami laporkan ke polisi,” imbuhnya.
Sementara itu Kapolsek Banyuwangi, AKP Hendry Cristianto mengatakan jenazah korban sempat dievakuasi menuju kamar mayat RSUD Blambangan. Polisi juga berhasil menghubungi keluarga korban.
“Adapun keterangan dari pihak keluarga korban, korban mempunyai riwayat sakit paru-paru dan pembengkakan jantung,” kata Hendry.
Dugaanya korban sudah meninggal dunia 3-4 hari. Berdasarkan rekaman CCTV kos, korban terakhir terlihat beraktifitas pada tanggal 18 April. Setelah dari kamar mayat, jenazah korban telah diambil oleh pihak keluarganya. Keluarga menolak otopsi dan menerima meninggalnya korban sebagai musibah.
“Pihak keluarga melolak untuk dilakukan otopsi dan menerima atas kematian korban dan jenazah langsung dibawa kerumah duka dengan menggunakan ambulance,” tegasnya.(*)