KabarBaik.co – Kejadian jatuhnya 12 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darullughah Wadda’wah (Dalwa) dari tangga lantai 2 pada Senin (27/10) sekitar pukul 22.00 mengundang reaksi banyak pihak. Pihak keluarga korban pun ikhlas menerima peristiwa di ponpes yang berada di Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan itu.
Menantu pengasuh Ponpes Dalwa, Habib Ali bin Abu Bakar Assegaf menyampaikan, seluruh biaya rumah sakit seluruh korban ditanggung pihak ponpes. Kejadian tersebut menjadi musibah yang diterima dengan ikhlas oleh keluarga korban. “Pondok bertanggung jawab atas kejadian ini,” kata Habib Ali, Kamis (30/10).
Menurut Habib Ali, pihak keluarga yang anaknya meninggal dunia bahkan meminta agar janazahnya, IMY (15), dimakamkan di pemakaman ponpes. “Keluarga meminta korban dimakankan di pemakaman lingkungan pondok,” ucapnya.
Penasehat hukum Ponpes Dalwa Maulana Sholahuddin menyampaikan, atas kejadian ini pihaknya akan menambah pengawasan terhadap santri. Kegiatan akan selalu diawasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Ini menjadi musibah, namun tetap menjadi perhatian untuk meningkatkan pengawasan terhadap santri,” jelasnya.
Hingga saat ini ada tiga santri yang masih dirawat di RSUD Bangil. Sedangkan, beberapa santri lainnya sudah bisa beraktivitas kembali di ponpes. Untuk mengembalikan trauma pada santri-santri yang ada akibat kejadian tersebut, pihak ponpes akan melakukan trauma healing dengan mendatangkan psikiater. (*)


 
													






