KabarBaik.co – Ratusan rumah di Dusun Talon, Desa Bringkang, Kecamatan Menganti, Gresik, terendam banjir setelah tanggul sungai setempat jebol pada Jumat (28/2) malam. Warga yang terdampak pun terpaksa mengungsi ke tempat ibadah, gedung fasilitas umum, atau rumah sanak saudara di Surabaya.
Banjir mulai menggenangi permukiman sejak pukul 18.30 WIB. Kurniawan, salah seorang warga terdampak mengatakan, air sudah mencapai lutut saat ia pulang kerja. “Sekitar pukul 00.30 WIB, air sudah masuk rumah. Saya langsung amankan barang-barang berharga ke tempat lebih tinggi,” ujar Kurniawan, Sabtu (1/3).
Kondisi ini memaksa sebagian warga segera mencari tempat perlindungan. Yudi Saputra, warga Omah Indah Blok H-10, memilih mengungsi ke tempat ibadah yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. “Saya punya bayi 8 bulan. Lebih baik mengungsi daripada bertahan di rumah yang kebanjiran,” kata Yudi.
Yudi mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih karena tandon rumahnya sudah tercemar banjir. “Susah kalau ada bayi. Air bersih penting buat mandi dan buat susu,” ujarnya. Dia mengaku telah menunggu bantuan evakuasi sejak pukul 23.00 WIB, tetapi baru dievakuasi sekitar pukul 01.00 WIB oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik.
Sementara itu, Kepala BPBD Gresik, Sukardi, menyebut banjir ini dipicu curah hujan tinggi sejak Jumat sore. Tanggul jebol di Dusun Talon memperburuk situasi, menyebabkan air meluap ke permukiman. “Kami sudah melakukan evakuasi sejak pukul 21.00 WIB, memprioritaskan bayi dan balita. Banyak warga yang memiliki anak kecil, jadi mereka lebih dulu kita selamatkan,” kata Sukardi.
Saat ini, petugas BPBD dan relawan dibagi ke beberapa titik karena banjir juga dilaporkan terjadi di wilayah lain. “Saya dalam perjalanan ke Balongpanggang. Di sana banjir lagi dan lebih parah,” ujarnya. (*)
