Target Swasembada Dipercepat, Mentan Amran Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Beras Lagi

oleh -90 Dilihat
9f0ad978 48a2 4c3e 96e5 54b50da8125f
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa Indonesia segera mencapai swasembada beras lebih cepat dari target awal. Hal itu disampaikan Amran dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Kamis lau.

Mentan Amran mengungkapkan, sebelumnya Presiden memberikan arahan agar target swasembada pangan, khususnya beras, dipercepat dari empat tahun menjadi satu tahun.

“Target awal Bapak Presiden kepada kami empat tahun. Setelah 21 hari menjadi tiga tahun, 45 hari kemudian menjadi satu tahun. Alhamdulillah, kalau tidak ada aral melintang, dua sampai tiga bulan ke depan Indonesia tidak impor lagi,” terang Mentan Amran.

Menurut Amran, percepatan tersebut tidak terlepas dari kerja keras petani dan dukungan penuh Presiden Prabowo yang terus mendorong peningkatan produksi pangan.

“Bapak Presiden betul-betul fokus pada ketahanan pangan nasional. Beliau ingin petani sejahtera dan Indonesia berdikari pangan,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional tahun ini telah mencapai 33,1 juta ton dan diperkirakan menembus 34 juta ton hingga akhir tahun. Kenaikan produksi sekitar 4 juta ton dibanding tahun lalu menjadi bukti bahwa kebijakan pemerintah di sektor pertanian menunjukkan hasil nyata.

Mentan Amran juga memaparkan bahwa bulan September 2025 mencatat deflasi beras sebesar 0,13 persen, pertama kalinya dalam lima tahun terakhir di musim paceklik. Kondisi ini menunjukkan ketersediaan beras nasional yang cukup dan harga di tingkat konsumen yang terkendali.

“Stok cadangan beras pemerintah saat ini mencapai 3,8 juta ton, dan ada tambahan satu juta ton untuk operasi pasar. Ini menandakan pangan kita aman. Bahkan berlebih. Alhamdulillah,” terang Amran

Lebih lanjut, Mentan Amran mengungkapkan bahwa FAO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan peningkatan produksi pangan terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan juga meningkat signifikan menjadi 124,36 poin, jauh di atas target nasional sebesar 110 poin.

“NTP naik berarti petani makin sejahtera. Ini kabar baik untuk rakyat Indonesia, terutama para petani yang sudah bekerja luar biasa,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mentan Amran juga menegaskan pentingnya hilirisasi pertanian untuk memperkuat ekonomi desa dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.

“Kita tidak boleh lagi mengekspor bahan mentah. Semua harus diolah di dalam negeri agar nilai tambahnya dinikmati petani dan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Mentan Amran menyampaikan optimisme bahwa Indonesia kini berada di jalur yang benar menuju kemandirian pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Dan hal tersebut dapat tercapai berkat kerjasama semua pihak terutama para petani Indonesia.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F. Noval
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.