KabarBaik.co – Sebanyak 294 remaja dan 170 unit motor berhasil diamankan petugas kepolisian Tuban karena dianggap mengganggu ketertiban umum saat pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate), Rabu (9/7) dini hari.
Kapolres Tuban, AKBP William Cornelis Tanasale menjelaskan, ratusan pengendara roda dua yang terlibat konvoi diamankan karena melanggar imbauan larangan konvoi yang telah disampaikan sebelumnya.
“Sebelumnya sudah kita larang konvoi, namun mereka tetap melakukannya bahkan sampai berbuat anarkis,” tegas Tanasale.
Para pelanggar tersebut langsung dibawa ke Mapolres Tuban untuk didata. Mereka akan diperbolehkan pulang hanya jika dijemput langsung oleh orang tua masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab dan edukasi kepada keluarga.
Kapolres Tuban menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi lebih tegas jika para pelanggar kembali melakukan aksi serupa. “Jika nanti ketangkap lagi, bukan hanya motornya, orangnya juga akan kami tahan,” ujarnya.
Dari hasil pendataan, mayoritas peserta konvoi merupakan remaja yang berasal dari berbagai daerah seperti Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Surabaya, dan Kabupaten Rembang. Ironisnya satu di antara mereka masih berstatus pelajar kelas 6 SD.
Polisi juga menemukan adanya konsumsi minuman keras jenis arak oleh beberapa peserta konvoi. Bahkan, sejumlah remaja sempat menjadi sasaran amukan warga lantaran melakukan perusakan dan membuat keributan sebelum akhirnya diamankan aparat.
Diduga para remaja tersebut datang setelah menerima undangan berisi provokasi yang disebarkan melalui media sosial, dengan ajakan untuk menghadiri pengesahan warga baru SH Terate sekaligus melakukan aksi konvoi yang mengarah pada tindakan anarkis.
Tindakan tegas ini diambil guna mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), termasuk kecelakaan lalu lintas dan bentrok antarperguruan silat atau dengan masyarakat. (*)
