Teror Bom Molotov Bakar Dua Warung di Jombang, Pemilik Dengar Ledakan Dini Hari

oleh -598 Dilihat
b243735b 3446 482d abbc 0a50be9a5c46
Wati ketika menunjukan barangnya yang ludes terbakar. (Foto: Teguh)

KabarBaik.co – Dua bangunan warung di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dilalap api pada Senin (14/4) dini hari.

Kebakaran yang diduga kuat akibat lemparan bom molotov ini menghanguskan sebuah warung soto ayam dan sebuah toko anyaman bambu.

Wati 38 tahun, pemilik toko anyaman bambu yang juga menjadi tempat tinggalnya, menceritakan detik-detik mencekam sebelum api melahap tempat usahanya. Ia mengaku mendengar suara ledakan keras menjelang waktu subuh.

“Kejadiannya itu sekitar subuh jam 04.00 WIB, saya sedang tidur di dalam toko. Tiba-tiba ada suara ledakan seperti suara bambu meletus,” ujar Wati kepada awak media.

Setelah mendengar ledakan, Wati bergegas keluar rumah dan mendapati pemilik warung soto, Suponyono (60), tengah berusaha memadamkan kobaran api dengan menggunakan mesin air (Sanyo).

“Saya juga keluar dan disitu api sudah membesar. Bapak pemilik soto coba memadamkan api pakai Sanyo cuma sudah tidak ngatasi api akhirnya merembet, toko saya ikut terbakar,” tuturnya dengan nada pilu.

Wati hanya bisa menyaksikan toko yang menjadi sumber penghasilannya itu ludes dilalap si jago merah. Prioritas utamanya saat itu adalah menyelamatkan kedua anaknya yang sedang tertidur.

“Toko saya juga ikut terbakar karena api merembet sangat cepat. Tau kalau warung saya terbakar, saya menyelematkan anak-anak saya,” katanya.

Setelah memastikan anak-anaknya selamat, Wati dan pemilik warung soto menemukan sejumlah barang bukti yang mengarah pada dugaan aksi pembakaran sengaja. Mereka menemukan bekas minyak tanah dan sebuah botol minuman energi merek Kratingdaeng di dekat gerobak soto yang selamat dari kobaran api.

“Setelah menyelamatkan anak-anak, sudah tidak membawa apa-apa. Terus saya sama pemilik warung soto itu ke dekat gerobak soto yang tidak terbakar, disitu kami lihat ada bekas minyak tanah dan ada botol minuman kecil,” ungkap Wati.

Penemuan tersebut memicu kecurigaan Wati bahwa kebakaran ini bukan murni kecelakaan, melainkan ada pihak yang sengaja ingin menghancurkan warung tersebut.

“Jadi curiganya memang ada yang sengaja membakar. Tidak tahu motifnya apa. Padahal di warung soto ini sebelumnya tidak pernah ada minyak tanah,” bebernya.

Wati menambahkan bahwa minyak tanah tersebut ditemukan di dalam botol Kratingdaeng, dan juga terdapat kain yang terdapat bekas minyak tanah. Akibat kejadian ini, ia mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 60.000.000.

“Kerugian kalau dari saya itu sekitar Rp 60.000.000 juta. Ludes semua, ada besok, kulkas, semua isi toko hangus semua,” pungkasnya.

Kapolsek Diwek, Edy Widoyono, membenarkan adanya kejadian kebakaran tersebut. Setelah api berhasil dipadamkan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian yang menguatkan dugaan adanya unsur kesengajaan.

“Sesaat setelah api berhasil dipadamkan, di dekat gerobak soto milik Suponyono ditemukan 1 buah botol minuman energi merk Kratingdaeng sudah pecah dan terdapat bekas minyak tanah. Juga ada 1 buah kain ada bekas minyak tanah yang terbakar,” jelas Kapolsek Edy Widoyono saat dikonfirmasi.

Akibat insiden ini, pemilik warung soto, Suponyono, diperkirakan mengalami kerugian materiil sebesar Rp 90.000.000. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik aksi teror bom molotov ini.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.