KabarBaik.co – Kasus agensi abal-abal yang menjebak talenta dengan modus audisi palsu terus menjadi perhatian. Polda Jawa Timur kini mengungkap fakta baru yang mengejutkan. Selama sembilan tahun, agensi ini tidak hanya merekam korban secara ilegal tetapi juga menjual video tersebut di media sosial bahkan sudah mencetak kader penerus aksinya.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan dua tersangka berinisial S dan N dalam kasus ini. Namun, penyelidikan menunjukkan adanya kemungkinan tersangka lain. Keduanya ditangkap saat berada di rumahnya masing-masing yang berada di Kabupaten Gresik.
Dua Tersangka Pembuat dan Penyebar Video Pornografi Artis Ternyata Warga Gresik, Ini Orangnya
“Dari hasil pengembangan, pelaku ternyata punya rekan yang diajarkan untuk menjalankan modus serupa,” ungkap Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles Tampubolon, Minggu (22/12).
Dari pemeriksaan awal, kedua tersangka memiliki peran yang berbeda. S bertugas melakukan pemotretan dan pengambilan gambar secara diam-diam, sementara N menyediakan fasilitas yang digunakan untuk memuluskan aksi tersebut yang biasanya berupa sebuah ruangan apartemen. Sejak 2015, mereka beroperasi dengan rencana yang terorganisir, bahkan melatih kader untuk memperluas jaringan bisnis ini.
Video Syur Daster Pink Sidoarjo Berdurasi 7 Menit Bikin Heboh Dunia Maya
Yang lebih mengejutkan, hasil pendalaman kasus mengungkap bahwa ada model yang secara sadar terlibat dalam pembuatan konten asusila. Fakta ini membuat penyelidikan semakin kompleks. Polisi menduga agensi ini tidak hanya menargetkan korban baru tetapi juga melibatkan pelaku lain yang memiliki modus serupa.
“Kami terus menelusuri jejak digital dan jaringan mereka. Ini bukan hanya kasus individu, tetapi sudah menjadi sindikat yang harus segera dibongkar,” tegas Charles.
Pihaknya juga meminta masyarakat yang merasa menjadi korban untuk segera melapor ke Polda Jatim.
Ditressiber Polda Jatim Amankan Terduga Pelaku Penyebar Video Pornografi Artis
Kasus ini memicu kemarahan publik, terutama di kalangan para orang tua yang khawatir anak-anak mereka menjadi korban berikutnya. Banyak yang mendesak agar polisi memberikan hukuman berat kepada para pelaku.
“Ini kejahatan yang tidak bisa dibiarkan. Para pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” ujar Ahmad, salah satu warga Surabaya.
Polisi kini fokus memperluas penyelidikan untuk membongkar jaringan ini secara menyeluruh. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran audisi yang mencurigakan. (*)
