Timbulkan Bau Busuk, Peternakan Kambing di Rejoagung Jombang Diprotes Warga

oleh -925 Dilihat
e8909e20 1462 44cc a633 b5a399d15330
Peternakan kambing di Rejoagung, Jombang yang diprotes warga. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Keberadaan peternakan kambing atau domba di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang diprotes warga.

Pasalnya Peternakan kambing yang diduga milik PT Domba Andretty Fauna Farm (DAFFA) yang beralamat di RT 01/RW 10 Dusun Rejoagung Timur itu keberadaanya sangat dekat dengan pemukiman penduduk. Ditambah lagi limbah dari kotoran ternak memicu aroma busuk serta kebisingan karena aktivitas peternakan.

Trios, 41, selaku Ketua Karang Taruna Desa Rejoagung mengatakan, keberadaan ternak kambing atau domba di wilayahnya itu membuat gaduh masyarakat. Bau busuk dari kotoran ternak dan suara berisik membuat warga terganggu.

Selanjutnya Trios bersama warga lain juga sudah mengadukan masalah pencemaran lingkungan ini kepada pihak Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso dan juga pihak Satpol PP.

“Kami sudah mengadukan hal ini ke desa namun hingga kini tidak ada respon, akhirnya kami pun mengirimkan surat aduan ke kecamatan dan Satpol PP dengan ditanda tangani beberapa perwakilan dari warga, namun juga belum ada tindak lanjut,” kata Trios kepada wartawan, Rabu (8/1/2024).

“Kami sudah tidak kuat dengan bau dan suara kambing apalagi tengah malam disaat kami sedang istirahat, sangat mengganggu sekali,” sambungnya.

Trios menyampaikan bahkan ada salah satu anak warga sekitar lokasi kandang sempat dibawa ke rumah sakit dan di diagnosa oleh menderita gangguan pernapasan (ISPA) dikarenakan tidak tahan dengan aroma bau busuk dari kotoran ternak.

Lebih lanjut, penunggu kandang bernama Kustanto mengakui memang sudah mendengar keluhan warga. Namun karena posisi hanya sebagai pengelola bukan pemilik tidak bisa berbuat banyak hanya melakukan sebisanya.

“Kami tau apa yang sedang dikeluhkan warga, dan kami masih berusaha untuk mengatasi masalah ini,” kata Kustanto sebagaimana dituturkan Trios.

“Terkait bau memang benar, bau tersebut disebabkan karena kotoran kambing menjadi satu dengan urine kambing, dan kami butuh waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk suara kambing yang berisik itu hanya terjadi di jam jam tertentu saja, biasanya di saat waktunya makan,” Trios melanjutkan keterangan yang disampaikan Kustanto.

Kepala Desa Rejoagung Sugeng mengatakan bahwa ia sudah pernah mendatangi peternakan kambing tersebut karena mendapat aduan dari warganya, namun pemilik peternakan masih berada di Negara Korea.

“Saya sudah mendatangi kandang itu pada tanggal 1 januari kemarin dan hanya bertemu dengan karyawan yang berkerja disitu, setelah saya tanya pemilik kandangnya ada atau tidak, jawabnya masih ada di Korea,” ungkap Sugeng.

Warga terdampak aroma busuk Kandang Kambing atau Domba DAFFA sebanyak kurang lebih 25 Kepala Keluarga (KK). Sementara didalam peternakan DAFFA memiliki kapasitas 500 ekor, namun baru terisi kurang lebih 300 ekor. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.