KabarBaik.co – Penutupan fasilitas toilet dan musala di area keberangkatan Terminal Purabaya (Bungurasih) menuai keluhan penumpang maupun kru bus. Penutupan ini disebut sudah berlangsung sekitar setahun terakhir, namun hingga kini terkesan belum ada langkah perbaikan dari pengelola terminal.
Ahmad, salah satu kru bus yang tengah menunggu penumpang di area keberangkatan mengatakan kondisi tersebut sangat merepotkan.
“Toiletnya itu dibuka, ada musala juga, tapi sekarang sudah ditutup total. Kasihan para penumpang sebenarnya kalau mau ke toilet bingung,” ujarnya saat ditemui ketika menunggu penumpang, Rabu (13/8).
Ahmad menambahkan meski beberapa bus memiliki fasilitas toilet, penggunaannya sangat terbatas. “Hanya boleh dipakai untuk buang air kecil saat bus sudah jalan. Kalau pas masih parkir di keberangkatan, berpotensi kena penalti,” jelasnya.
Saat ini, selain di dalam, satu-satunya toilet yang masih bisa digunakan untuk buang air besar berada di dekat pintu keluar bus dan berbayar Rp 2.000. Menurut Ahmad, jarak yang cukup jauh membuat penumpang maupun kru harus berjalan lebih lama.
“Dari pengurus paguyuban sebenarnya sudah sempat mengajukan protes ke pengelola terminal, tapi ya sampai sekarang belum ada tanggapan,” tambahnya.
Ahmad menyayangkan terminal yang digadang-gadang sebagai tersibuk di Asia Tenggara ini justru minim fasilitas penting seperti toilet umum yang layak dan memadai.
“Kami berharap dibuka kembali baik toiletnya maupun musalanya, biar penumpang maupun kru bus yang hendak salat atau buang air tidak jauh jalannya,” tegasnya.
Keluhan juga disampaikan Dewi (26), penumpang tujuan Malang. Ia mengaku harus menahan buang air kecil karena toilet di dekat parkir bus tutup semua.
“Tadi sempat balik ke dalam nyari toilet. Lumayan capek harus bolak-balik,” keluhnya.
Dewi berharap fasilitas toilet segera dibenahi agar penumpang merasa lebih nyaman. Menurut Dewi, ketersediaan toilet menjadi salah satu faktor penting dalam memilih moda transportasi.
“Kalau bukan karena buru-buru, saya pilih naik kereta api,” ujarnya.
Sebelumnya, keluhan soal penutupan toilet Purabaya juga ramai dibicarakan warganet di media sosial. Tak sedikit yang menilai kebijakan pengelola terminal merugikan penumpang dan awak bus karena fasilitas dasar seperti toilet seharusnya menjadi prioritas pelayanan. (*)