Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya, Tim SAR Gabungan Terima 39 Aduan Orang Hilang

oleh -193 Dilihat
fa1cc126 b679 40a1 a32e 595923b00d4e
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan. (Foto: Ikhwan)

KabarBaik.co – Tim SAR gabungan setidaknya menerima laporan orang hilang sebanyak 39 jiwa dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Laporan itu diterima sejak Rabu (2/7) hingga Sabtu (5/7).

Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan laporan itu diterima dari orang-orang yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

Namun belum bisa dipastikan apakah orang hilang itu termasuk dalam korban KMP Tunu Pratama Jaya.

“Itu yang melapor. Belum tentu yang dilaporkan itu adalah (korban KMP tenggelam). Itu harus kita waspadai. Orang melaporkan hilang, kami terima saja,” kata Nyoman, Minggu (6/7).

Nyoman tidak merinci 39 orang itu apakah termasuk dalam manifes atau tidak. Namun yang jelas data itu akan menjadi acuan bagi Tim SAR gabungan.

“Orang melaporkan hilang, kami terima saja. Nanti kami tentukan dengan hasil pemeriksaan. Jadi tidak bisa dibilang mereka pasti penumpang,” sambungnya.

Nyoman meminta agar orang yang melapor benar-benar mengetahui tentang keluarganya yang hilang. Sehingga apabila ada korban baru ditemukan, proses identifikasi bisa terbantu.

“Yang melapor orang yang betul-betul mengerti. Tentang ciri-ciri yang dilaporkan hilang. Ciri fisiknya, tinggi badannya, perawakan, rambutnya, dan lain-lain,” tuturnya.

Ciri-ciri juga bisa termasuk jenis pakaian yang dikenakan korban sebelum dilaporkan hilang. Termasuk juga asesoris yang dikenakan dan foto wajah yang terlihat giginya.

“Akan menjadi bahan kami mencocokkan nanti. Termasuk juga data sidik jadi di ijazah. Itu kemungkinan kecil bisa terpakai karena semakin lama korban hilang di laut, sidik jari semakin rusak,” ujarnya.

Jika ada korban yang ditemukan dan sudah dikenali, Pusdokkes Polri akan melakukan proses identifikasi melalui tes Deoxyribonucleic Acid (DNA).

“Jika tidak bisa dikenali, kami ambil sampelnya, kami cocokan. Itu butuh waktu dua minggu untuk hasilnya. Perlu waktu dan ketelitian. Dalam identifikasi, yang terpenting ketepatan, bukan kecepatan,” sambung dia.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.