KabarBaik.co – Polemik dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum dokter RS Persada Hospital Kota Malang terhadap pasien berinisial QAR semakin memanas. Selain membawa kasus tersebut ke jalur hukum, pihak QAR pun menyoroti sikap pihak Persada Hospital yang hingga kini belum meminta maaf.
“Saya kok belum membaca pemberitaan atau setidaknya mendengar dari rumah sakit, hanya untuk sekedar minta maaf,” kata kuasa hukum QAR, Satria Marwan, saat diwawancarai wartawan di halaman Mapolresta Malang Kota, Jumat (18/4).
Menurut Satria, langkah Persada Hospital yang telah menonaktifkan oknum dokter tersebut membuktikan bahwa pihak rumah sakit telah mengakui terjadi pelecehan seksual. “Artinya, rumah sakit mengakui bahwa ada kejadian pada pegawainya itu. Tapi kok aneh ya rumah sakit tidak melakukan permohonan maaf kepada korban secara pribadi. Ini kan aneh,” cetus Satria.
Satria menilai pihak Persada Hospital seharusnya meminta maaf secara pribadi kepada kliennya untuk mempertahankan nama baik institusi tersebut. “Saya pikir jangan terlalu sombong lah. Saya juga menyayangkan, karena nyatanya isinya tidak ada apa-apanya. Jadi, tidak ada sedikitpun membahas mengenai perkara ini. Tidak ada rasa prihatin. Nggak ada rasa menyesal,” ungkapnya.
Apalagi, lanjut Satria, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah seorang oknum dokter Persada Hospital tidak hanya menimpa kliennya. Tapi juga terhadap pasien lain. “Hari ini kita sudah mendapatkan ada tiga korban dengan dokter yang sama. Di rumah sakit yang sama. Jadi, totalnya ada empat korban dengan modus yang sama. Dan rencananya akan melaporkan juga,” tandasnya. (*)