KabarBaik.co – Sebanyak 1.000 kader posyandu mengikuti Gebyar Kader Kesehatan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Rabu (31/7), di Goa Selomangleng. Kegiatan ini mengusung tema Penguatan Kader dalam Pelayanan Posyandu Siklus Hidup.
Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyampaikan terima kasih dan apresiasi pada seluruh kader kesehatan di Kota Kediri atas segala dedikasi yang telah diberikan. Melalui Gebyar Kader Kesehatan ini tak hanya sebagai gelaran tahunan, tapi juga sebagai sarana tindak lanjut dari rilisnya Posyandu Siklus Hidup.
“Oleh karena itu, kita berkumpul di aini untuk belajar mengenai penguatan kader kesehatan dalam pelayanan sosial posyandu,” ucap Pj Zanariah.
Siklus hidup merupakan program dari Kementerian Kesehatan 2024 yang berorientasi untuk promosi dan deteksi dini pada seluruh sasaran siklus hidup. Di Kota Kediri telah memiliki 172 posyandu yang sudah terverifikasi central of excelent atau 50 persen dari target sebanyak 344 posyandu.
Selain itu, ini dari 3.581 kader kesehatan di Kota Kediri sebanyak 30 persen kader telah mendapatkan pelatihan sebanyak 25 kompetensi dan berharap pada tahun 2025 seluruh kader sudah mendapatkan pelatihan tersebut agar posyandu bisa segera berjalan optimal.
“Selain itu dengan perubahan konsep posyandu ini, tentu ada banyak hal yang harus disesuaikan. Maka saya berpesan perkuat sinergi dan kolaborasi dari seluruh OPD dan pihak terkait untuk sama-sama mendukung pelaksanaan posyandu siklus hidup,” pungkasnya.
Salah satu caranya yakni Penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai upaya menekan angka stunting, angka kematian ibu dan bayi sampai peningkatan angka harapan hidup di Kota Kediri.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasysyir menyebut jika intin kegiatan ini ialah mempertemukan semua kader kesehatan di seluruh Kota Kediri yang berasal dari 46 kelurahan, untuk dibekali ilmu dan motivasi untuk mengedukasi kepada masyarakat.
“Sehingga nanti karena sekarang dengan adanya integrasi layanan primer, kader ini sangat berperan sekali karena ujung tombak dari ILP ini adalah kader kesehatan yang akan memberikan edukasi, pendampingan dan pelayanan,” tutupnya. (*)