KabarBaik.co – Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang menjadi pusat perhatian, dengan menjadi tuan rumah acara Halal Bihalal dan Sarasehan Pendidikan Tinggi Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur.
Acara strategis ini dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Fauzan, yang bertempat di Gelora Abi As’ad Unipdu.
Rektor Unipdu Zulfikar As’ad yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Ufik, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pimpinan Wilayah (PW) LPTNU Jawa Timur atas kepercayaan yang diberikan kepada Unipdu untuk menggelar acara penting ini.
Dalam sambutannya, Gus Ufik menjelaskan sejarah dan perkembangan Pondok Darul Ulum.
“Pondok Darul Ulum ini sering disebut dengan sebutan Pondok Njoso atau Rejoso, namun semuanya tetap merujuk ke tempat yang sama. Di sini ada 13 lembaga pendidikan formal, terutama di jenjang dasar dan menengah. Karena itu, mayoritas lulusannya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan ini berdampak pada jumlah mahasiswa yang masuk ke Unipdu,” terangnya.
Lebih lanjut, Gus Ufik memaparkan perkembangan Unipdu yang kini menginjak usia 25 tahun, termasuk cita-cita untuk mengembangkan fakultas kedokteran. Namun, ia mengakui adanya kendala terkait persyaratan akreditasi unggul.
“Minimal 50 persen + 1 dari prodi harus terakreditasi unggul. Mohon doanya, semoga seluruh prodi di Unipdu segera mencapai akreditasi unggul,” harapnya.
KH Wafiyul Ahdi (Gus Wafi), Wakil Sekretaris PWNU Jatim yang hadir mewakili Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), menekankan urgensi sinergi dalam memajukan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan NU. Ia mengajak seluruh warga Nahdliyyin untuk menjadikan kampus NU sebagai aset bersama yang perlu diperkuat.
“Tantangan LPTNU ke depan adalah mendorong penelitian yang menggali khazanah pemikiran tokoh-tokoh NU. Kami juga berharap adanya perhatian lebih terhadap PTS, termasuk dalam alokasi beasiswa,” ungkap Gus Wafi dalam keterangannya pada Minggu (27/4).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Fauzan, menyampaikan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan perguruan tinggi swasta.
“Saya juga berasal dari PTS, jadi sangat memahami keluhannya. Bahkan sebelum ditemui pimpinan PTS, saya sudah tahu masalah yang mereka hadapi,” ujar Prof. Fauzan.
Ia menyoroti perlunya perubahan mindset dalam pengelolaan perguruan tinggi agar mampu beradaptasi dengan dinamika zaman.
“Perguruan tinggi bukan hanya menyiapkan generasi unggul, tapi juga harus memiliki fungsi sosial. Kampus berdampak harus menjadi tujuan kita bersama,” tegasnya.
Selain itu, Prof. Fauzan juga menyoroti adanya kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja. Ia berharap LPTNU dapat memainkan peran krusial dalam memberikan solusi menuju Indonesia Emas 2045.(*)