KabarBaik.co – Universitas Sunan Gresik (USG) Gresik diresmikan bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional, Selasa (20/5). Peresmian yang digelar di kampus USG. Kecamatan Sidayu, Gresik ini dihadiri sejumlah tokoh nasional.
Tampak hadir Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid yang juga pendiri USG, Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana, Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Reza, jajaran anggota DPR RI, DPRD Jatim, DPRD Gresik, serta Forkopimda Kabupaten Gresik.
Peresmian ini menjadi penanda langkah awal USG dalam mengokohkan diri sebagai perguruan tinggi baru yang siap menjawab tantangan zaman. Jazilul Fawaid dalam sambutannya menegaskan, kehadiran USG merupakan jawaban atas kebutuhan pendidikan tinggi yang berpihak pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri, bukan sekadar pengulangan jurusan yang sudah ada.
“Awalnya kami tidak membuka fakultas agama karena di Gresik sudah banyak. Namun karena dorongan banyak pihak, akhirnya tetap dibuka. Tapi fokus utama kami adalah membuka fakultas yang belum ada di Gresik, terutama untuk menyiapkan SDM industri dan pengembangan teknologi,” ujar Jazil.
Ia mengungkapkan bahwa ide pendirian USG turut didorong oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dengan semangat bersama mencerdaskan kehidupan bangsa. Jazil juga menambahkan, ke depan USG memiliki rencana membangun teknopark yang bisa menjadi pusat riset dan teknologi, berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Gresik.
Tak hanya itu, USG juga menjalin kerja sama strategis dengan Politeknik Kirana. Salah satu hasil konkretnya adalah rencana pembukaan Fakultas Teknologi Rekayasa Perawatan Pesawat Udara. Fakultas ini nantinya akan membuka jalur ikatan dinas, sehingga lulusannya berpeluang langsung bekerja di Lion Air.
Pemilihan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momen peresmian bukan tanpa alasan. “Hari Kebangkitan itu punya makna: bangkit. USG ingin membangkitkan potensi generasi muda dan menyiapkan mereka jadi lulusan terbaik untuk mengabdi pada bangsa,” tambah Jazilul.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana dalam pidatonya menekankan pentingnya pendidikan teknik dan rekayasa. Menurutnya, Indonesia butuh lebih banyak lulusan engineering yang siap pakai, sebagaimana yang dilakukan Tiongkok.
“China bisa maju karena punya lulusan engineering berkualitas dan sangat banyak. Kita juga harus ke sana. Engineering membuat hidup lebih praktis dan efisien. USG harus fokus ke bidang ini,” tegas Rusdi.
Rektor USG Prof Maskuri menjelaskan, saat ini USG memiliki lima fakultas: Fakultas Kesehatan, Fakultas Bisnis, Humaniora dan Psikologi, Fakultas Teknik dan Rekayasa, serta Fakultas Vokasi. Pola pembelajaran di USG dirancang dengan pendekatan 50 persen teori dan 50 persen praktik, bekerja sama langsung dengan berbagai perusahaan.
“Target kami bukan hanya melahirkan pencari kerja, tapi pencipta lapangan kerja. Mahasiswa USG disiapkan menjadi job creator, bukan job seeker,” ujar Maskuri. Ia juga menyampaikan visi USG untuk menjadi universitas kelas dunia yang unggul dan inovatif dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berkarakter Islam rahmatan lil alamin.
Dalam acara peresmian itu, turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara USG dan Politeknik Kirana. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Eksekutif Politeknik Kirana Taufik Hidayat dan Kepala Pusat Pengamanan Pendidikan Vokasi Industri Kementerian Perindustrian RI Wulan Aprilianti.
Dengan peresmian ini, USG menegaskan diri sebagai kampus baru yang tidak ingin jadi pelengkap peta perguruan tinggi di Gresik, tapi menjadi penggerak arah baru: kampus yang lahir dari semangat kebangkitan, untuk menyiapkan SDM unggul yang bisa membawa Indonesia berlari lebih jauh.(*)