Upaya Trauma Healing Pasca Gempa, Senyum Ceria Warga Bawean Sambut Hari Raya

Editor: Hardy
oleh -1431 Dilihat
Warga di wilayah Kecamaran Tambak, Bawean, mengadakan takbir keliling dengan semarak kendaraan hias pada Rabu (9/4) malam. (Foto FB)

KabarBaik.co- Bagi warga Pulau Bawean, Gresik, Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah menyimpan kepiluan. Gempa bumi yang mengguncang 22 Maret 2024 lalu, tentu tidak mudah mereka lupakan. Ribuan rumah rusak. Cukup banyak warga yang terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian.

Meski sejauh ini masih tersaput trauma aktifitas gempa susulan, perlahan warga mulai bangkit kembali. Termasuk saat berhari raya. Warga di wilayah Kecamatan Tambak, misalnya. Pada malam Lebaran (9/4), senyum warga ceria terkembang. Mereka menyambut akhir Ramadan itu dengan menggelar tradisi arak-arakan. Bertakbir keliling. Allahu Akbar….

Gema takbir berkumandang. Warga terlihat antusias menyaksikan beragam kendaraan hias di sepanjang jalan. Mulai anak-anak, remaja hingga warga dewasa. Tumpah-ruah, seakan bayang-bayang gempa itu sudah tiada lagi. Berganti takbir kemenangan Idul Fitri. Warga di Pulau Bawean memang dikenal agamis. Sarat nilai kearifan lokal.

Baca juga:  Besok 10 April, Arab Saudi Berhari Raya Idul Fitri 1445 H

Pada tradisi arak-arakan takbir keliling Lebaran itu, warga berlomba membuat beragam kreasi. Di antaranya lampion-lampion. Bermacam-macam wujud. Sebut saja kreatifitas warga Dusun Timur Sungai, Desa Tanjungori. Mereka menciptakan lampion Lebaran berwujud binatang rubah dengan kaki sembilan dan kerlap-kerlip sinarnya.

Iradah, salah seorang warga Tambak, menyatakan, warga terus berusaha pulih. Sejauh ini memang masih dalam tetap kondisi waspada. Namun, saat malam Lebaran, berapa desa terdampak juga melaksanakan takbir keliling.

‘’Di Desa Gelam, tempat saya tinggal, takbir keliling itu juga dimaksudkan sebagai upaya trauma healing, menguatkan warga yang masih bertahan di tempat pengungsian supaya berani pulang ke rumah,’’ ungkapnya, Rabu (10/4).

Salah satu bentu hiasan yang dibuat warga Kemacatan Tambak, Bawean, dalam takbir keliling Rabu malam (9/4).

Dia menambahkan, di tengah suasana untuk pulih kembali itu, warga juga beramai-ramai melaksanakan shalat Id dengan khidmat di halaman masjid desa. Hanya sebagian saja jamaah masuk masjid. Sebab, kondisi beberapa sisi bangunan masjid itu terdampak gempa.

Baca juga:  Main Mercon saat Lebaran Bisa Dijerat Hukum, Simak Penjelasannya

‘’Malam masih memilih tidur di tenda-tenda, perkiraan masih ada 50 persen. Itu untuk di Desa Gelam. Umumnya mereka mengaku masih trauma. Takut kejatuhan material rumah,’’ ungkapnya.

Seperti pernah diberitakan, dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga Kamis (4/4/2024), gempa Bawean sudah terjadi sebanyak 477 kali. Kekuatan gempa mulai dari magnitudo 2,5 sampai 6,5.

Dampak gempa itu membuat sebagian besar rumah dan fasilitas umum rusak. Baik rusak ringan, sedang maupun berat. Puluhan ribu warga pun terpaksa hidup sementara di tenda-tenda pengungsian sambil menunggu perbaikan tempat tinggal.

Sementara itu, dilansir dari Antara, di tengah kondisi warga Bawean tersebut, tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa hadir melakukan aksi kemanusiaan. Pekan lalu (2/4) mereka membantu para penyintas bencana gempa dengan mendistribusikan sebanyak 40 paket Kado Lebaran. Kado Lebaran didistribusikan di dua titik. Yakni, di Dusun Dedawang, Desa Teluk Jati Dawang, dan Dusun Batu Lintang, Desa Teluk Jati Dawang, Kecamatan Tambak.

Baca juga:  Semarak Lebaran,Tradisi dan Kemeriahan Hari Raya Idul Fitri di Berbagai Penjuru Nusantara

Dari laporan tim DMC Dompet Dhuafa pada pekan lalu, di wilayah Kecamatan Sangkapura jumlah penyintas anak-anak 3.049 jiwa, dewasa 9.412 jiwa, dan lansia 2.454 jiwa. Mereka tersebar di 17 desa.

Adapun di Kecamatan Tambak, terdapat 13 desa dengan jumlah penyintas 7.060 anak-anak, 9.131 jiwa orang dewasa, dan lansia sebanyak 2.541 orang.  Lokasi pengungsian tersebar di berbagai tempat. Mulai dari lapangan sepak bola, halaman rumah, halaman sekolah, dan kawasan perbukitan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.