Update Longsor Arfak, Tim Gabungan Temukan Dua Korban Meninggal Dunia

Editor: Gagah Saputra
oleh -158 Dilihat
tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD dan instansi lainnya saat melakukan operasi pencarian pascalongsor di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Senin (27/5). Sumber Foto : BPBD Pegunungan Arfak

KabarBaik.co – Tim gabungan melanjutkan upaya pencarian korban hilang pascalongsor yang melanda Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat Minggu lalu (26/5). Berdasarkan data per Senin (27/5) pukul 15.00 WIB, tim gabungan kembali menemukan dua korban dalam kondisi meninggal dunia.

Dua korban longsor ditemukan di Distrik Minyambouw oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD dan instansi lainnya. Proses pencarian dilakukan penggalian dengan alat berat eksavator dilokasi longsor. Dengan demikian, total korban tercatat empat orang meninggal dunia akibat kejadian ini.

Baca juga:  Gunungapi Ruang Turun Level, 9.343 Warga Mengungsi

Sementara itu, dilaporkan juga terdapat satu orang ditemukan selamat. Tim gabungan segera melakukan evakuasi dan membawa korban selamat ke Rumah Sakit Warmare untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Operasi pencarian juga telah dihentikan mengingat seluruh korban telah ditemukan.

Meski demikian, tim gabungan masih berada dilokasi guna melakukan upaya percepatan penanganan dan mengantisipasi adanya potensi longsor susulan. Merujuk prakiraan cuaca BMKG dua hari kedepan (30/5), wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan.

Baca juga:  BNPB Petakan Daerah Rawan Bencana Banjir Lahar Hujan Gunungapi Ibu

Menyikapi hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat agar selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari BMKG. Apabila terjadi perubahan cuaca secara signifikan, diharap kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat dapat mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan.

Apabila terjadi hujan lebat hingga jarak pandang berkurang dari 100 meter dalam durasi tiga jam lebih, diharap agar masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman, khususnya bagi yang tinggal di daerah lereng tebing maupun bantaran sungai.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.