KabarBaik.co – Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang melibatkan anggota DPRD Banyuwangi Saiful Anam memasuki babak baru. Setelah sekian lama melakukan pendalaman, polisi kini menetapkan SA sebagai tersangka.
Penetapan tersangka SA tertuang dalam surat nomor 8/500/SP2HP/Ke-3/VI/2025/Satreskrim yang terbit pada, Kamis (5/6).
Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan penyidik dari unit renakta telah melakukan gelar penyidikan dan gelar perkara kasus KDRT.
Setelah melalui proses tersebut Saiful Anam ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar UU KUHP pasal 44 ayat 1 dan ayat 4, juncto pasal 5 huruf A, UU no 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT.
“Setelah serangkaian penyelidikan dan penyidikan ada peningkatan status SA, dari terlapor menjadi tersangka,” kata Komang.
Dalam kasus KDRT ini polisi setidaknya telah memeriksa 12 saksi. Beberapa diantaranya adalah saksi ahli. Selain itu, polisi juga sudah mengantongi 2 alat bukti yang menguatkan penetapan Saiful Anam menjadi tersangka.
“Alat bukti yang didapat penyidik salah satunya visum, dimana dari hasil visum itu menyatakan memang ditemukan ada luka pada tubuh istri tersangka,” terangnya.
Tahap selanjutanya, polisi bakal memanggil Saiful Anam untuk diperiksa sebagai tersangka. “Rencananya pemeriksaan SA sebagai tersangka akan dilakukan pekan ini,” ujarnya.
Sebagai informasi Saiful Anam adalah anggota DPRD Banyuwangi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang maju di Dapil Banyuwangi III (Muncar-Tegaldlimo).
Saiful anam sebelumnya dilaporkan ke polisi oleh istrinya berinisial KR karena diduga melakukan KDRT. Kasus tersebut terjadi di kediaman mereka di Desa Purwoasri, Kecamatan Tegaldlimo, sekitar bulan Januari lalu.
Istri korban selanjutnya melaporkan peristiwa itu ke Polsek Tegaldlimo. Perkara itu selanjutnya diambil oleh Unit Renakta Polresta Banyuwangi.
