Waduh! Takluk 0-1, Tim Akademi Liverpool Bikin Chelsea Ambil Hikmahnya

oleh -132 Dilihat
Harvey Elliott (depan) bersama para pemain muda dan pelapis sukses mengantarkan Liverpool meraih gelar juara Carabao Cup setelah pada laga final mengalahkan Chelsea dengan skor 1-0 di Stadion Wembley, London, Senin (26/2/2024) dini hari WIB. (GETTY IMAGES/Jacques Feeney via Offside)

kabarbaik.co – Skuat senilai 1 miliar pound milik Chelsea harus menuai malu pada laga final Carabao Cup 2023/2024. Pasalnya, mereka dipermalukan pemain muda Liverpool dengan skor akhir 0-1 di Stadion Wembley, London, Senin (26/2/2024) dini hari WIB.

Laga final ini benar-benar dipenuhi dengan drama, dua kali VAR mengintervensi gol. Keduanya dibatalkan, masing-masing dari Chelsea dan juga Liverpool. Hingga akhirnya sundulan Virgil van Dijk menit ke-118 memastikan kemenangan The Reds, julukan Liverpool untuk menyabet trofi kesepuluh.

Kedua tim sejatinya datang dalam kondisi pincang berat karena sejumlah pemain kunci cedera dan beberapa diragukan tampil. Di kubu Liverpool ada nama Alisson Becker, Trent Alexander-Arnold, Curtis Jones, Mohamed Salah, Darwin Nunez, dan Diogo Jota yang absen.

Sementara skuat Chelsea yang juga berisi sejumlah pemain muda, namun memiliki level pengalaman yang berbeda. Nama-nama seperti Malo Gusto dan Levi Colwill sudah kerap diturunkan Mauricio Pochettino sepanjang musim ini.

Baca juga:  Manchester United 2-2 Liverpool: Duh, Bikin Campur Aduk

Belum lagi Cole Palmer, Moises Caicedo, Enzo Fernandez, hingga Mykhailo Mudryk yang kerap jadi pilihan utama. Chelsea masih punya Christopher Nkunku, Noni Madueke, dan Trevoh Chalobah yang masuk dari bench.

Sayangnya, skuad miliaran pound atau tepatnya 948 juta paun sesuai data transfermarkt tersebut tak mampu mengatasi pemain-pemain akademi Liverpool. Diantaranya ada Harvey Elliott (20) dan Conor Bradley (20) jadi starter, disusul Bobby Clark (19), James McConnell (19), Jayden Danns (18), dan Jarell Quansah (21) dimasukkan saking minimnya opsi di bangku cadangan.

Pelatih Chelsea Mauricio Pochettino berharap kekalahan ini akan membantu tumbuhnya mentalitas juara di kalangan pemainnya. Meskipun Chelsea merasakan kekecewaan, dia melihatnya sebagai bagian dari proses perjalanan tim menjadi lebih baik.

Baca juga:  Man City vs Chelsea: Skor 1-1 Bikin Seru

“Untuk bersaing di level ini, Anda perlu merasakan apa artinya bermain demi trofi besar. Saya ingat setelah tiga atau empat tahun (di bawah Jurgen Klopp) Liverpool kalah dalam final Liga Europa dan final Liga Champions,” kata Mauricio Pochettino dikutip dalam laman resmi Chelsea.

“Tetapi mereka (Lierpool) tetap percaya pada proyek itu dan semakin kuat setiap musim sehingga mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Itu adalah contoh yang baik dan jika kami ingin menantang tim seperti Liverpool, kami harus tetap percaya, itu adalah hal yang paling penting,” sambung pelatih asal Argentina itu.

Pelatih berusia 51 tahun itu mengatakan tim asuhannya sudah bekerja keras dalam laga melawan Liverpool dengan menampilkan performa terbaik. Namun, skor akhir memang berpihak untuk kemenangan Liverpool dan bukan Chelsea.

Baca juga:  Liverpool 0-3 Atalanta: Malam Memalukan nan Mengecewakan The Reds

Sementara itu, pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengaku, trofi ini adalah yang paling istimewa yang pernah didapatkannya. Dia seolah tak peduli meski telah membawa Liverpool meraih trofi Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA.

“Saya tidak peduli dengan warisan saya, saya di sini bukan untuk menciptakannya. Ini adalah trofi paling istimewa yang pernah saya menangkan. Benar-benar luar biasa,” kata Jurgen Klopp dalam konferensi pers pasca kemenangan, dikutip dari Sky Sports.

Seperti diketahui, pelatih asal Jerman itu akan meninggalkan Liverpool akhir musim nanti. Dan dia masih berpeluang menambah tiga gelar lain di musin ini dari Piala FA, Liga Inggris dan Liga Champions.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.