KabarBaik.co – Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto turut menyayangkan adanya pelatihan untuk para Lady Companion (LC) yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) setempat. Menurutnya hal itu berpotensi membawa preseden buruk bagi citra Banyuwangi.
Michael mengaku tmenyebut tidak ada yang salah dengan pekerjaan LC atau pemandu lagu. Toh, mereka juga bagian dari warga Banyuwangi sehingga memiliki hak dan kesempatan yang sama.
Namun ia menyayangkan dari sekian banyaknya profesi mengapa pemandu lagu yang dipilih mendapat sertifikasi. Padahal masih banyak profesi lain yang perlu ditajamkan keterampilannya oleh BPVP.
“Jadinya tidak etis. Image profesi LC buruk di masyarakat. Lha ini malah difasilitasi oleh lembaga pemerintah. Imagenya jelek kok malah dibina, pembinaan yang lainnya lah,” kata Michael, Kamis (23/1).
Ia pun mendorong agar BPVP lebih selektif dalam memberikan pelatihan. Ia pun berharap agar BPVP aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar program yang diberikan bisa tepat sasaran.
“Jadi supaya tidak terulang kami minta agar BPVP aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” tegasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pada 20 – 26 November BPVP memfasilitasi pelatihan untuk para pemandu lagu di salah satu rumah karaoke di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Pihak BPVP menjelaskan bahwa pelatihan itu berbasis pengajuan pihak ketiga. Kemudian ditindaklanjuti lewat program Tailor Made Training (TMT).
Saat dimintai klarifikasi, merujuk pada Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 369 tahun 2013 tentang SKKNI, BPVP Banyuwangi mengatakan bahwa pelatihan tersebut digelar guna meningkatkan skill para pemandu karaoke mulai dari cara mengawali memandu lagu hingga mitigasi situasi konflik.(*)
