KabarBaik.co – Wali Kota Batu Nurochman, didampingi Ketua DPRD Didik Subianto, dan sejumlah kepala dinas, mengunjungi kediaman almarhum Rizki Kurnia Wahyu Aditya, 14, korban bullying yang tinggal di Jalan Bromo Gang 4, Kelurahan Sisir.
Kedatangan Wali Kota dan rombongan disambut langsung oleh kedua orang tua almarhum, saudara kembarnya, serta keluarga besar. Hadir pula para guru dan Kepala SMP Negeri 2 Kota Batu, tempat Rizki menempuh pendidikan sebelum meninggal dunia.
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Nurochman menyampaikan duka cita yang mendalam dan memberi dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk membantu kelanjutan pendidikan saudara kembar almarhum hingga jenjang sarjana.
“Kami punya komitmen melalui program 1.000 Sarjana. InsyaAllah, pendidikan saudara almarhum akan kami bantu hingga ke perguruan tinggi,” ujar Nurochman, Minggu (1/6).
Nurochman menyoroti pentingnya upaya bersama dalam mencegah kasus bullying. Ia menekankan bahwa penyelesaian masalah ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah.
“Semua pihak harus terlibat. Sekolah, orang tua, masyarakat, dan legislatif harus memiliki persepsi yang sama. Butuh kerja sama agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Pemkot Batu akan menggulirkan program Parenting for Parent, sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya komunikasi, pengawasan, dan pendidikan karakter anak sejak dini.
Dan, menurut Nurochman, bahwa tragedi yang menimpa Rizki harus menjadi peringatan keras bagi semua pihak tentang dampak serius bullying.
“Ini luka kemanusiaan. Kita tidak boleh menganggap bullying sebagai persoalan ringan. Ia bisa menghilangkan harapan, bahkan nyawa,” ujarnya.
Ia berharap peringatan Hari Anti Bullying tahun ini menjadi momentum kebangkitan moral, dan titik balik untuk menciptakan ruang tumbuh yang aman bagi setiap anak.
“Dari rumah kecil di Gang 4 ini, semoga lahir harapan baru, tidak ada lagi anak yang menjadi korban, dan tidak ada lagi keluarga yang harus kehilangan karena bullying,” tegas Nurochman.(*)