KabarBaik.co – Pemerintah Kota Batu mengajukan usulan pembangunan Jalan Tembus Sukorejo-Batu sebagai solusi strategis mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Kota Batu dan sekitarnya. Terutama saat musim liburan.
Wali Kota Batu, Nurochman, telah melakukan audiensi dengan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ditemui di Balaikota Among Tani, Nurochman menyebut, usulan ini muncul dari kebutuhan mendesak untuk membuka jalur alternatif yang dapat memperlancar arus kendaraan dan meningkatkan akses antarwilayah.
Menurut Nurochman, jalan tembus ini direncanakan melintasi kawasan hutan konservasi, sehingga Pemkot Batu berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk memastikan proyek tidak merusak lingkungan. “Pembangunan jalan tembus harus menjadi proyek strategis daerah (PSD) yang mengedepankan konservasi dan kebutuhan masyarakat,” tegas Nurochman, Senin (30/6).
Nurochman menjelaskan, proyek ini dirancang agar tidak merusak kawasan hutan, melainkan memanfaatkan lahan secara bijak. Pemkot Batu juga akan melibatkan Kabupaten Malang dan Kota Pasuruan dalam proses perencanaan untuk memastikan proyek berjalan terpadu.
“Proyek ini bertujuan mengurangi kemacetan di jalan utama. Dengan jalan tembus, mobilitas kendaraan akan lebih lancar dan teratur, sehingga risiko kecelakaan bisa ditekan,” ujar Nurochman.
Ia menyebutkan, keberadaan jalan tembus akan mempermudah akses ke daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau, sekaligus mendukung aktivitas perekonomian warga. “Jalan ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Namun saat ini proyek masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Kehutanan. Kami fokus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat, menambahkan Jalan Tembus Sukorejo-Batu diyakini dapat mengurai kepadatan lalu lintas dan mempercepat waktu tempuh. Selain itu, proyek ini diharapkan meningkatkan aksesibilitas ke kawasan pasar, industri, dan pariwisata.
“Jalan tembus ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah, terutama bagi masyarakat di Pasuruan, Malang, dan Kota Batu, serta wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu,” tandas Alfi. (*)
